Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

Kasus Kecelakaan Balikpapan Ajarkan Pentingnya Perawatan Armada Kendaraan

21 Januari 2022   19:31 Diperbarui: 22 Januari 2022   09:01 1113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pengecekan kendaraan kendaraan (Sumber: otomotif.kompas.com)

Masyarakat tengah berduka di mana sebuah truk kontainer menabrak sejumlah kendaraan yang tengah berhenti di lampu merah. 

Tabrakan ini diduga karena rem truk kontainer blong, sehingga kendaraan tidak bisa terkontrol saat berada di jalan menurun. 

Menguntip dari salah satu situs berita online, truk kontainer menabrak 20 kendaraan yang terdiri dari 14 motor dan 6 mobil. Dikabarkan ada beberapa korban tewas dan puluhan orang terluka karena kejadian ini (berita selengkapnya klik di sini). 

Ironisnya muncul pernyataan pihak manajemen perusahaan mengatakan bahwa sempat melarang sopir menggunakan truk kontainer tersebut. Artinya secara tidak langsung sopir mengetahui armada yang digunakan tidak layak jalan. 

Selama 2 tahun lebih, saya pernah berada di divisi distribusi. Bermula sebagai asisten manager hingga dipercaya sebagai Distribution Manager sedikit banyak paham tentang pentingnya menjaga kelayakan armada. 

"Nyawa sopir itu di jalan dan sangat tergantung armada," begitulah kata-kata yang sering dilontarkan para sopir di perusahaan saya. 

Ini tidak salah karena seringkali sopir harus dituntut prima dalam bekerja. Tidak jarang ada target pengiriman yang harus dicapai. 

Di sisi lain situasi di jalan tidak bisa ditebak. Kadang panas terik, hujan deras, macet di jalan atau armada mengalami kerusakan tiba-tiba. 

Berdasarkan sedikit pengalaman, ada beberapa hal yang patut dipertimbangkan dan diperhatikan untuk menjaga keselamatan berkendara di jalan. Apa saja itu? 

1. Sopir Harus Paham Otomotif

Saya sering menemukan sopir yang hanya mengerti cara mengendarai kendaraan namun buta terhadap otomotif. 

Bagi mereka jika mobil rusak, bawa saja ke bengkel. Untuk apa susah-susah belajar otomotif.  Cara berpikir ini salah, padahal sopir setidaknya paham kemampuan dasar otomotif. Ini karena kita tidak tahu apa yang kemungkinan terjadi di jalan. 

Mengecek Mesin Kendaraan | Sumber: Kompas.com
Mengecek Mesin Kendaraan | Sumber: Kompas.com

Di kantor pun, saya berusaha mengedukasi sopir untuk paham sekilas kemampuan dasar otomotif seperti ganti ban armada, menyetel rem, mengukur tekanan angin ban hingga eletrikal listrik. 

Pernah suatu ketika seorang sopir menginfokan lampu mobil tiba-tiba mati saat di jalan. Padahal saat itu kondisi malam hari yang mana lampu penerangan sangat dibutuhkan. Bersyukur karena dirinya sudah paham sedikit elektrikal akhirnya lampu bisa menyala kembali. 

Bayangkan jika ia tidak paham hal dasar ini dan memaksakan berjalan. Bisa jadi dintengah jalan dirinya menabrak sesuatu karena mobil tidak ada penerangan. 

Begitu pula ketika sopir paham cara menyetel rem. Ketika ia sadar rem mobil terasa tidak enak atau aneh. Ia mampu memperbaiki sendiri tanpa harus menunggu bantuan dari mekanik kantor. 

2. Sopir Harus Tertanam Jiwa Memiliki Armada

Seringkali saya memarahi sopir yang kurang ada rasa memiliki armada. Padahal armada tersebut adalah "batangan" (Armada khusus) dirinya. 

Ini terlihat di mana si sopir hanya pakai kendaraan dan membiarkan armada kotor, kerusakan kecil tidak segera diperbaiki atau masa bodoh dengan apa yang terjadi dengan armadanya. 

"Armada ada senjata sopir", tanpa armada maka si sopir pasti tidak bisa melakukan pengiriman. Sebaiknya tanamkan rasa memiliki armada yang kita pakai. 

Meskipun kita bukan yang membeli armada tersebut namun kita tetap menjadikan armada sebagai senjata pribadi. 

Ada beberapa sopir di kantor yang membuat saya kagum. Rasa memiliki armada sangat besar. Setiap pagi, ia mengecek tekanan angin, oli mesin hingga hal printilan lainnya. Saat pulang, dirinya langsung membersihkan armada dari sampah. Bahkan si sopir mencuci armada setelah digunakan. 

Seandainya ada rasa ini, si sopir pasti akan merawat armada sebaik mungkin. Ia tidak akan membiarkan armadanya bermasalah bahkan sebisa mungkin langsung dilakukan service ke tim mekanik. 

3. Lakukan Pengecekan Berkala

Ada beberapa hal yang harus dilakukan pengecekan berkala dan rutin. Misalkan air radiator dan oli mesin. Ada jadwal khusus untuk penggantian ini. 

Misalkan oli mesin wajib diganti jika sudah menempuh 5.000 km atau kuantitas oli ada di bawah standar alat pengukur oli. Jika tidak dilakukan, mesin kendaraan akan rusak dan berpotensi besar turun mesin. 

Ini pernah terjadi di mana sopir lalai mengecek kondisi oli mesin. Alhasil di jalan, mobil mengeluarkan asap putih. Saat dikroscek ternyata oli mesin habis dan artinya mobil berjalan tanpa bantuan oli mesin. Sudah bisa ditebak, mobil mengalami turun mesin dan biaya perbaikan bisa mencapai belasan juta rupiah. 

Tim Dishub Mengecek Kelayakan Armada | Sumber: INews
Tim Dishub Mengecek Kelayakan Armada | Sumber: INews

Hal lain yang harus di cek adalah tekanan angin ban. Ini sangat krusial bila armada adalah jenis armada angkutan barang yang memiliki beban muatan besar. Tekanan angin yang rendah dengan beban besar berpotensi meledak dan menciptakan di jalan. 

Seringkali saya melihat kecelakaan di dalam tol karena mobil muatan mengalami pecah ban secara tiba-tiba. 

Sopir tidak bisa mengontrol kendaraan sehingga terjungkir balik, menabrak pembatas jalan ataupun menabrak kendaraan lain. 

4. Perhatikan Kualitas Sparepart

Saya akui harga sparepart kendaraan itu cukup menguras kantong. Apalagi di masa pandemi ini, banyak perusahaan yang berusaha menekan pengeluaran salah satunya pembelian sparepart kendaraan. 

Jual-Beli Barang Bekas |Sumber Situs: Carimudi
Jual-Beli Barang Bekas |Sumber Situs: Carimudi

Cara yang sering dilakukan menunda perbaikan armada yang rusak, menurunkan kualitas sparepart atau membeli sparepart bekas. 

Hal yang patut dipertimbangkan ada beberapa komponen sparepart krusial dimana butuh kualitas sparepart baik seperti set plat kopling, kampas rem, baut roda ataupun ban armada. 

Ini karena sparepart kualitas KW biasanya akan cepat rusak atau justru memperparah kerusakan armada. Dikhawatirkan membeli sparepart non orisinil bisa membahayakan sopir. 

Maksud hati berhemat justru bernasib buntung. Seandainya terjadi sesuatu di jalan tentu pengeluaran akan lebih membengkak berkali-kali lipat karena menggunakan sparepart non orisinil. 

Seandainya jika ingin melakukan efisiensi, ada beberapa komponen sparepart yang masih memungkinkan untuk diturunkan kualitasnya seperti wiper, spion, mika lampu dan komponen kecil lainnya. 

5. Jangan Paksakan Armada yang Tidak Layak Jalan

Saya masih ingat ucapan salah satu sopir di kantor, "Maaf pak, mobil saya plat koplingnya sudah mau habis. Saya izin bawa ke bengkel karena khawatir membahayakan saya di jalan."

Di sini saya menangkap bahwa si sopir tidak ingin mengambil resiko mengemudikan armada yang sebenarnya tidak layak jalan. 

Sopir sadar akan ada peluang terjadi kecelakaan yang tidak hanya membahayakan dirinya sendiri namun juga orang lain. 

Kasus di Balikpapan menjadi contoh sederhana. Seandainya sopir menolak atau tidak memaksakan diri membawa truk tronton yang remnya blong, pasti kecelakaan ini tidak akan terjadi. 

Sebaiknya segera koordinasi dengan mekanik jika dirasa ada kondisi armada yang aneh atau tidak seperti biasanya. Lebih baik menunda keberangkatan daripada mengorbankan banyak pihak karena kelalaian kita. 

***

Nyawa memang takdir Tuhan, namun bukan berarti kita mengabaikan keselamatan diri. 

Kasus kecelakaan di Balikpapan adalah pembelajaran berharga bagi sopir maupun kita semua tentang pentingnya menjaga kelayakan dan perawatan armada. 

Jika kita sudah memperhatikan hal-hal di atas, saya yakin ini akan memperkecil peluang terjadinya kecelakaan di jalan. 

Selalu berhati-hati di jalan dan tetap utamakan keselamatan. 

Semoga Bermanfaat

--HIM--

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun