Meskipun kita bukan yang membeli armada tersebut namun kita tetap menjadikan armada sebagai senjata pribadi.Â
Ada beberapa sopir di kantor yang membuat saya kagum. Rasa memiliki armada sangat besar. Setiap pagi, ia mengecek tekanan angin, oli mesin hingga hal printilan lainnya. Saat pulang, dirinya langsung membersihkan armada dari sampah. Bahkan si sopir mencuci armada setelah digunakan.Â
Seandainya ada rasa ini, si sopir pasti akan merawat armada sebaik mungkin. Ia tidak akan membiarkan armadanya bermasalah bahkan sebisa mungkin langsung dilakukan service ke tim mekanik.Â
3. Lakukan Pengecekan Berkala
Ada beberapa hal yang harus dilakukan pengecekan berkala dan rutin. Misalkan air radiator dan oli mesin. Ada jadwal khusus untuk penggantian ini.Â
Misalkan oli mesin wajib diganti jika sudah menempuh 5.000 km atau kuantitas oli ada di bawah standar alat pengukur oli. Jika tidak dilakukan, mesin kendaraan akan rusak dan berpotensi besar turun mesin.Â
Ini pernah terjadi di mana sopir lalai mengecek kondisi oli mesin. Alhasil di jalan, mobil mengeluarkan asap putih. Saat dikroscek ternyata oli mesin habis dan artinya mobil berjalan tanpa bantuan oli mesin. Sudah bisa ditebak, mobil mengalami turun mesin dan biaya perbaikan bisa mencapai belasan juta rupiah.Â
Hal lain yang harus di cek adalah tekanan angin ban. Ini sangat krusial bila armada adalah jenis armada angkutan barang yang memiliki beban muatan besar. Tekanan angin yang rendah dengan beban besar berpotensi meledak dan menciptakan di jalan.Â
Seringkali saya melihat kecelakaan di dalam tol karena mobil muatan mengalami pecah ban secara tiba-tiba.Â
Sopir tidak bisa mengontrol kendaraan sehingga terjungkir balik, menabrak pembatas jalan ataupun menabrak kendaraan lain.Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!