Ada yang memiliki pacar divisi HRD akhirnya menjadi sering telat ke kantor karena merasa aman pacarnya seorang staf HRD, ada juga yang memanfaatkan pacarnya di divisi bendahara atau kasir untuk menggunakan uang perusaahan untuk kepentingan pribadi, atau atasan yang memanjakan bawahan karena bawahannya ini adalah pacarnya sendiri.Â
Fenomena seperti ini justru membuat kita kesal sendiri. Ini karena merasa percintaan antar karyawan di kantor berpotensi menciptakan ketidakprofesional.Â
Adakah cara untuk menjaga sikap profesionalitas meski kita memiliki pasangan di kantor yang sama? Setidaknya saya merasa cara ini bisa diterapkan untuk pembaca Kompasiana yang ingin profesional di kantor meski bersama dengan pasangan.Â
# Kembalilah pada Mindset Awal Bekerja
Coba ingat kembali apa tujuanmu saat awal bekerja? Saya personal memiliki impian untuk berkarier sebagus mungkin, menabung sebanyak mungkin agar bisa membeli barang impian, membahagiakan orangtua serta bisa traveling kemanapun yang diimpikan.Â
Saya percaya setiap orang memiliki impian masing-masing kenapa ingin bekerja atau melamar pekerjaan di perusahaan saat ini.Â
Saya percaya mayoritas memiliki mimpi untuk mengubah masa depan bukan untuk mencari pasangan. Jika itu benar maka kembalilah pada mindset itu.Â
Bukan berarti saya melarang untuk menemukan jodoh di kantor. Namun ketika mindset di awal kerja masih kuat. Meskipun kita memiliki pacar di kantor, kita akan berusaha tetap profesional.Â
Pacaran boleh tapi mimpi ingin menjadi manager tidak boleh hilang. Mimpi ingin menabung dari gaji untuk membeli rumah jangan sampai kendor.Â
Upaya mewujudkan pasti kita akan berusaha menjaga performa pekerjaan. Tidak akan ada niat untuk mengendorkan performa ataupun memanfaatkan keadaan yang berpotensi merusak mimpinya.Â