Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Hadirnya Bahasa Jaksel dan Menangisnya Guru Bahasa Indonesia

13 Januari 2022   21:07 Diperbarui: 14 Januari 2022   02:41 6472
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Pacar gue tuh older than me tapi kelakuan dia tuh childish banget. Gue confuse ngadepin dia"

Saya geleng-geleng kepala mendengar percakapan mirip seperti itu saat di cafe, transportasi umum atau tidak sengaja berada di gerombolan anak muda gaya dialog anak Jakarta Selatan (Jaksel). 

Sebelum gaya bahasa campuran Indonesia dan Inggris populer di kalangan anak muda khususnya anak muda Jaksel, guru Bahasa Indonesia semasa sekolah dulu sudah mewanti-wanti akan muncul fenomena ini. 

Anak Muda Nongkrong di Cafe | Sumber: IDN Times
Anak Muda Nongkrong di Cafe | Sumber: IDN Times

Kelak, orang tidak akan lagi berkomunikasi sesuai Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) namun akan banyak bahasa campuran. Gaya bahasa ini justru akan menjadi kemunduran dari Bahasa Indonesia. 

Kini seakan terbukti. Bahaya campuran seperti ini begitu populer atau bahkan dianggap lebih bangga bisa berkomunikasi campur bahasa.

Vicky Prasetyo memiliki andil cukup besar mempopulerkan gaya bahasa ini. Bahkan ada istilah vickinisasi, di mana seseorang berusaha memadukan bahasa serta mempergunakan istilah tidak lazim dalam berkomunikasi. 

Pola Komunikasi dan Gaya Hidup Ala Jaksel | Sumber: Instagram @Kekomukan
Pola Komunikasi dan Gaya Hidup Ala Jaksel | Sumber: Instagram @Kekomukan

Wajar jika saya membayangkan guru Bahasa Indonesia menangis melihat fenomena ini. Mereka berusaha keras mengedukasi para siswa cara menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Tidak hanya itu dulu guru saya menganjurkan penggunaan istilah tepat ketika berkomunikasi. 

Kini seakan runtuh justru disebabkan oleh generasi muda yang katanya "anak gahoel jaman now".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun