Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Perlukah Pertimbangan Sisi Humanis Bagi Hukuman Koruptor di Kantor?

10 Desember 2021   10:14 Diperbarui: 11 Desember 2021   09:14 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selalu ada pertanyaan kecil ketika bertemu Riko saat awal bulan, bagaimana aktivitas sehari-hari? 

Pertanyaan sederhana agar suasana tidak canggung. Riko berasa beruntung diberi kesempatan kedua dan didampingi untuk berubah. Meski harus tinggal jauh dari orang tua tapi masih ada perhatian dari distributor dan manajemen. 

Setelah beberapa bulan tinggal di Distributor dan hutang telah lunas dari potongan gaji. Saya sempat menawarkan apakah ingin resign atau tetap bertahan membantu si distributor? 

Jawaban tidak terduga, Riko memilih untuk bertahan. Hal yang membuat saya cukup kaget karena saya pikir Riko memilih resign jika semua piutangnya kepada perusahaan lunas. 

Ternyata alasan bertahan karena ia juga belajar hal-hal positif selama bekerja di distributor seperti manajemen waktu, kerja keras dan berbagi. 

Pernah sekali ia mengucapkan terima kasih pada saya. Ia tidak tahu lagi seandainya kasus korupsinya tetap di proses ke jalur hukum. Bisa jadi ia akan depresi dan lebih "nakal" selepas dari penjara. 

Ini karena orang yang keluar dari penjara akan susah mendapatkan kerjaan baru. Bersyukur cara manajemen memberikan hukuman yang masih manusiawi dan berkenan mempertimbangkan faktor keluarga dan masa depan si Riko. 

***

Kasus korupsi pun bisa terjadi dimana saja termasuk dalam dunia kerja. Momen ketika saya menemukan dan mengatasi masalah korupsi di kantor semakin menyadarkan bahwa jangan pernah percaya orang lain 100 persen. 

Ada banyak cara yang digunakan untuk hukuman bagi koruptor di kantor. Pengalaman saya memberikan sanksi kepada seorang staf muda seakan berusaha tetap berempati dan mempertimbangkan sisi lain seperti masa depan si staf muda ini. 

Proses pendampingan, arahan hingga memberikan kesempatan kedua untuk membayar kerugian perusahaan dianggap cara yang bijak untuk kasus ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun