Selalu ada pertanyaan kecil ketika bertemu Riko saat awal bulan, bagaimana aktivitas sehari-hari?Â
Pertanyaan sederhana agar suasana tidak canggung. Riko berasa beruntung diberi kesempatan kedua dan didampingi untuk berubah. Meski harus tinggal jauh dari orang tua tapi masih ada perhatian dari distributor dan manajemen.Â
Setelah beberapa bulan tinggal di Distributor dan hutang telah lunas dari potongan gaji. Saya sempat menawarkan apakah ingin resign atau tetap bertahan membantu si distributor?Â
Jawaban tidak terduga, Riko memilih untuk bertahan. Hal yang membuat saya cukup kaget karena saya pikir Riko memilih resign jika semua piutangnya kepada perusahaan lunas.Â
Ternyata alasan bertahan karena ia juga belajar hal-hal positif selama bekerja di distributor seperti manajemen waktu, kerja keras dan berbagi.Â
Pernah sekali ia mengucapkan terima kasih pada saya. Ia tidak tahu lagi seandainya kasus korupsinya tetap di proses ke jalur hukum. Bisa jadi ia akan depresi dan lebih "nakal" selepas dari penjara.Â
Ini karena orang yang keluar dari penjara akan susah mendapatkan kerjaan baru. Bersyukur cara manajemen memberikan hukuman yang masih manusiawi dan berkenan mempertimbangkan faktor keluarga dan masa depan si Riko.Â
***
Kasus korupsi pun bisa terjadi dimana saja termasuk dalam dunia kerja. Momen ketika saya menemukan dan mengatasi masalah korupsi di kantor semakin menyadarkan bahwa jangan pernah percaya orang lain 100 persen.Â
Ada banyak cara yang digunakan untuk hukuman bagi koruptor di kantor. Pengalaman saya memberikan sanksi kepada seorang staf muda seakan berusaha tetap berempati dan mempertimbangkan sisi lain seperti masa depan si staf muda ini.Â
Proses pendampingan, arahan hingga memberikan kesempatan kedua untuk membayar kerugian perusahaan dianggap cara yang bijak untuk kasus ini.Â