Saya sering menghubungi teman untuk kumpul atau bahkan menumpang istirahat sejenak.Â
Ini seperti saat saya ke Jogja, Kediri ataupun Blitar. Ketika tahu saya sedang berwisata ke daerah tersebut, teman sering menawari untuk mampir atau menjadi tour guide gratis.
Seorang teman saya pun mengalami kisah berbeda dan cukup beruntung. Ketika ia menganggur sekian lama karena belum mendapatkan pekerjaan. Seorang teman semasa kuliah menawarkan sebuah pekerjaan untuknya.Â
Dirinya pun beruntung teman semasa perantau saat kuliah dulu membantu dirinya di tengah kesusahan. Bahkan tidak segan memberikan tumpangan selama ia mengikuti proses seleksi kerja. Keberuntungan ini didapat karena adanya koneksi yang terbangun saat dulu merantau kuliah.Â
Lokasi Baru, Keluarga Baru
Mungkin ada ketakutan jika nanti berada di daerah baru dan terjadi sesuatu. Tidak ada anggota keluarga yang akan menolong.Â
Nyatanya jika kita pandai bersosialisasi justru kita akan mendapatkan keluarga baru di mana pun kita berada.Â
Ini terjadi pada adik saya saat ia merantau ke Semarang saat kuliah. Ia seakan menemukan keluarga baru yaitu pemilik kos serta teman-teman di organisasi kampus.Â
Saat adik saya sakit atau pernah terjadi kemalingan di dalam kos. Orang-orang terdekat dengan sigap memberikan pertolongan dan membantu adik saya layaknya keluarga sendiri. Bahkan ketika dirinya wisuda, banyak teman dan adik kelas datang untuk memberikan ucapan selamat.Â
Saya pun merasakan sendiri ketika saya dimutasi ke Pasuruan, Jawa Timur. Selama 2 tahun tinggal dan berinteraksi dengan lingkungan kerja dan tempat tinggal sudah berasa keluarga sendiri.Â