Sebuah pesan online tiba-tiba masuk ke gawai. Pesan dari seorang kenalan, tanpa basa-basi menyampaikan maksud dan tujuan.Â
"Bro, gue pinjam uang lo dong x juta. Awal bulan gue balikin"
Entah kenapa saya langsung mengiyakan dan mentransfer sejumlah uang yang diminta. Nyatanya niat baik tidak serta merta berbalas kebaikan pula.Â
Dirinya semakin melengkapi rasa kecewa saya yang memanfaatkan rasa ingin membantu dengan ikhlas.Â
Ternyata apa yang saya rasakan juga banyak menimpa orang di sekitar atau mungkin sobat Kompasiana sendiri.Â
Teman kerja saya pun pernah berkeluh kesah, ia kapok meminjamkan uang kepada orang. Selain risiko tidak balik, susah ditagih hingga hal menyakitkan justru si pengutang tidak tidak sadar diri.
"Air susu dibalas air tuba", sebuah pepatah lama yang bisa mewakili perasaan pemberi utang.Â
Sangat banyak pengutang yang tidak memiliki "etika berutang". Padahal etika ini sangat penting untuk menjaga kepercayaan hingga hubungan antara si pemberi utang dan si pengutang.Â
Apa saja etika utang yang harus disadari?Â
# Ucapkan Maaf dan Terima Kasih