Saya ingat betul, senior saya memberikan wejangan berharga, "Jika kamu ingin dapat info beasiswa. Bangun komunikasi dengan birokrat kampus seperti bagian kemahasiswaan atau dekan bagian kemahasiswaan."
Alasan yang diberikan pun logis karena orang pertama yang tahu akan adanya kerja sama atau informasi beasiswa pasti dari bagian kemahasiswaan dahulu.Â
Tidak jarang ada informasi beasiswa yang dadakan sehingga tidak sempat dipublikasikan. Ketika kita sudah membangun komunikasi yang baik, bisa jadi kita menjadi pihak pertama yang dihubungi.Â
Ini terjadi ketika saya mendapatkan beasiswa dari salah satu perusahaan swasta. Informasi yang mepet hanya 3 hari penutupan sehingga pihak kemahasiswaan menginfokan ke saya dan beberapa teman untuk segera mendaftar. Alhasil saya dan beberapa teman berhasil mendapatkan beasiswa ini.Â
Mungkin akan ada pikiran, wuih dapat beasiswa karena ada orang dalam. Hilangkan pikiran itu, karena sejatinya membangun komunikasi dengan orang tepat justru adalah usaha tersendiri.Â
Kita bisa selangkah lebih maju dibandingkan mahasiswa lain yang pasif mencari beasiswa.Â
2. Jadikan Pembantu Dekan/Rektor Kemahasiswaan Sebagai Orang Tua
Umumnya di setiap universitas pasti ada pembantu dekan atau pembantu rektor di bidang kemahasiswaan.Â
Kesalahan yang umum terjadi, ada jurang pemisah terlalu lebar dan luas antara mahasiswa dengan dekanat atau rektorat.Â
Padahal kita bisa menempatkan dekanat ataupun rektorat sebagai orang tua kita di kampus. Salah satu tugas PD III (Bidang Kemahasiswaan) adalah menjembatani masalah yang dihadapi mahasiswa serta berperan mencari solusi terhadap masalah tersebut.Â
Seorang senior saya di fakultas yang juga mantan ketua BEM fakultas dikenal cerdas, aktif dalam organisasi kampus dan dikenal sederhana.Â