Topik pilihan tentang Tips Mencari Beasiswa mengingatkanku pada perjuangan mencari beasiswa saat di bangku kuliah dulu.Â
Jujur kondisi keuangan keluarga sangatlah pas-pasan karena ibu sebagai orang tua tunggal (single parent). Impian kuliah pun sempat hanya impian semata karena bayang-bayang keterbatasan biaya.Â
Bahkan lulus sekolah pun saya harus bekerja dulu selama 2 tahun sebelumnya akhirnya kuliah di salah satu kampus negeri di Jawa Timur.Â
Sama seperti mahasiswa umumnya pasti berharap bisa mendapatkan beasiswa. Selain untuk meringankan orang tua bayar biaya pendidikan, tidak jarang jumlah beasiswa yang besar bisa untuk menutuupi kebutuhan hidup dan kuliah mahasiswa untuk beberapa waktu.Â
Puji Tuhan selama kuliah saya mendapatkan 3 kali beasiswa. Semester pertama mendapatkan beasiswa mandiri dari universitas.Â
Semester tiga mendapatkan beasiswa Pemerintah Daerah. Semester 5 mendapatkan beasiswa dari salah satu perusahaan hingga semester 8.
Mungkin akan ada pertanyaan, bagaimana saya bisa mendapatkan beasiswa banyak seperti itu?Â
Tentu ada cara dan persiapan khusus hingga saya bisa mendapatkan beasiswa ini. Apa saja itu?Â
1. Bangun Hubungan Komunikasi Baik Dengan Birokrat Kampus
Saya ingat betul, senior saya memberikan wejangan berharga, "Jika kamu ingin dapat info beasiswa. Bangun komunikasi dengan birokrat kampus seperti bagian kemahasiswaan atau dekan bagian kemahasiswaan."
Alasan yang diberikan pun logis karena orang pertama yang tahu akan adanya kerja sama atau informasi beasiswa pasti dari bagian kemahasiswaan dahulu.Â
Tidak jarang ada informasi beasiswa yang dadakan sehingga tidak sempat dipublikasikan. Ketika kita sudah membangun komunikasi yang baik, bisa jadi kita menjadi pihak pertama yang dihubungi.Â
Ini terjadi ketika saya mendapatkan beasiswa dari salah satu perusahaan swasta. Informasi yang mepet hanya 3 hari penutupan sehingga pihak kemahasiswaan menginfokan ke saya dan beberapa teman untuk segera mendaftar. Alhasil saya dan beberapa teman berhasil mendapatkan beasiswa ini.Â
Mungkin akan ada pikiran, wuih dapat beasiswa karena ada orang dalam. Hilangkan pikiran itu, karena sejatinya membangun komunikasi dengan orang tepat justru adalah usaha tersendiri.Â
Kita bisa selangkah lebih maju dibandingkan mahasiswa lain yang pasif mencari beasiswa.Â
2. Jadikan Pembantu Dekan/Rektor Kemahasiswaan Sebagai Orang Tua
Umumnya di setiap universitas pasti ada pembantu dekan atau pembantu rektor di bidang kemahasiswaan.Â
Kesalahan yang umum terjadi, ada jurang pemisah terlalu lebar dan luas antara mahasiswa dengan dekanat atau rektorat.Â
Padahal kita bisa menempatkan dekanat ataupun rektorat sebagai orang tua kita di kampus. Salah satu tugas PD III (Bidang Kemahasiswaan) adalah menjembatani masalah yang dihadapi mahasiswa serta berperan mencari solusi terhadap masalah tersebut.Â
Seorang senior saya di fakultas yang juga mantan ketua BEM fakultas dikenal cerdas, aktif dalam organisasi kampus dan dikenal sederhana.Â
Ternyata senior saya ini memiliki masalah finansial keluarga sehingga mengalami tunggakan pembayaran SPP selama beberapa semester. Dirinya sempat putus asa dan khawatir tentang masa depan kuliahnya yang tinggal sedikit lagi skripsi.Â
Untunglah senior saya ini berkonsultasi dengan PD III fakultas. Pihak PD III pun bergerak cepat dengan berkoordinasi dengan rektorat dan membebaskan tunggakan senior saya ini. Pertimbangan karena prestasi dan kontribusi dirinya saat menjabat sebagai Ketua BEM Fakultas.Â
Cobalah untuk sharing jika menemukan masalah kepada dekanat atau rektorat. Tidak jarang pihak fakultas ataupun rektorat bisa memberikan solusi yang terbaik untuk mahasiswa seperti memprioritaskan untuk mendapat beasiswa, potongan biaya kuliah atau bahkan memutihkan tanggungan si mahasiswa seperti yang terjadi pada senior saya.Â
3. Perkuat Senjata Dengan IPK dan Pengalaman Organisasi
Saya menyarankan bagi mahasiswa yang memimpikan mendapat beasiswa untuk memperkuat senjata dalam diri. Senjata ini bisa berupa IPK dan pengalaman organisasi.Â
Kenapa?Â
Beasiswa ibarat sebuah mata air di padang tandus. Begitu banyak yang mencari dan hanya sedikit yang bisa merasakan kesegaran air tersebut.Â
Tidak jarang kita akan berhadapan dengan hewan liar seperti singa, buaya, serigala, gajah maupun hewan lainnya. Mereka memiliki kehebatan masing-masing. Jika kita tidak punya senjata kuat, peluang menang sangat kecil.Â
Seandainya kita punya IPK bagus seperti diatas 3,5 atau bahkan nyaris 4. Pengalaman organisasi luar biasa baik di tingkat himpunan, fakultas hingga universitas. Kita akan percaya diri jika mendaftar suatu beasiswa.Â
Ini terjadi pada junior saya. IPK di atas 3,7 dengan pengalaman organisasi yang banyak. Ia bisa unggul dan mendapatkan beasiswa dari Djarum yang dikenal dengan Beswan Djarum.Â
Beasiswa ini begitu populer di kalangan mahasiswa karena jumlah dana beasiswa besar, pemberian softskill tambahan bagi penerima beasiswa hingga jaringan kuat baik sesama maupun alumni penerima beasiswa.Â
Kita bisa menempatkan diri sebagai lembaga pemberi beasiswa dan dihadapkan pada 2 kandidat.Â
Kandidat A punya IPK 3,6 dan pengalaman ketua himpunan. Kandidat B dengan IPK 3,65 tanpa pengalaman organisasi. Pasti peluang A lebih besar walau kalah dari IPK namun pengalaman organisasi dan keterampilan menjadi senjata tambahan.Â
4. Ciptakan Bank Data Informasi
Dulu saat kuliah, saya punya file data informasi beasiswa yang saya dapatkan dari kemahasiswaan, internet hingga teman alumni peraih beasiswa.Â
Umumnya jika beasiswa merupakan agenda tahunan perusahaan atau instansi maka perusahaan/instansi sudah memiliki jadwal pemberitahuan, pendaftaran hingga seleksi beasiswa yang ditawarkan.Â
Contoh Beasiswa dari instansi A selalu jadi agenda tahunan yang membuka pendaftaran setiap bulan April. Beasiswa B setiap Mei-Juli serta Beasiswa C biasa dibuka akhir tahun November-Desember.Â
Saya dengan detail mencatumkan bulan pendaftaran, persyaratan hingga tahapan seleksi. Tujuannya jika tahun ini saya terlewat mendaftar beasiswa yang diincar, setidaknya saya akan lebih menyiapkan diri saat pembukaan di tahun berikutnya.Â
Rajinlah untuk mencari info beasiswa dengan jadi follower akun pemberi beasiswa di sosial media hingga situs khusus beasiswa yang banyak terdapat di internet.Â
Berikut beberapa contoh sumber informasi beasiswa yang bisa dijadikan referensi.Â
- Beasiswa Pertamina Foundation
- Beasiswa Kemendikbud
- Beasiswa Djarum Plus
- Beasiswa Mizan
- Beasiswa BCA
- Beasiswa Tonoto Foundation
Di atas hanyalah sebagian kecil beasiswa yang bersifat rutin dan banyak peminat. Tentu masih banyak lagi lembaga atau jenis beasiswa yang bisa diraih oleh pelajar ataupun mahasiswa yang membutuhkan.Â
Data beasiswa yang saya miliki saat kuliah dulu pun tergolong lengkap. Bahkan dulu saya sering menginfokan kepada teman jika ada yang membutuhkan informasi beasiswa.Â
Tentu dengan kemudahan teknologi dan internet, adik-adik pelajar dan mahasiswa akan lebih mudah mengumpulkan informasi beasiswa tersebut.Â
***
Beasiswa memang sangatlah dibutuhkan bagi pelajar ataupun mahasiswa yang memiliki keterbatasan finansial namun tetap ingin melanjutkan pendidikan.
Namun ketersediaan beasiswa tentu tidak sebanding dengan jumlah pelamar sehingga kita harus pintar-pintar dalam mencari informasi hingga mempersenjatai diri untuk bisa unggul dibandingkan kandidat lainnya.Â
Beberapa info yang saya paparkan di atas berdasarkan pengalaman pribadi hingga rekan kuliah saya yang sempat merasakan beasiswa selama kuliah.Â
Jangan pernah putus asa jika gagal atau bingung cara mendapatkan beasiswa. Saya percaya usaha tidak akan mengkhianati hasil.
Semoga Bermanfaat
--HIM--
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H