Belajar pada video di atas, ketika kita sadar bahwa kita mendapatkan telepon dari oknum penipu. Kita bisa membalikan keadaan dimana kitalah yang memainkan psikis si pelaku.Â
Kita bisa berpura-pura percaya, ketakutan hingga mengikuti skenario si oknum. Namun ketika si oknum tersadar bahwa kita tidak tertipu justru dirinya lah yang kini tengah ditipu tentu akan membuat si oknum kecewa, marah, kesal, dan memutuskan panggilan tersebut.Â
Cara ini menegaskan bahwa tidak semua orang naif dan mudah percaya terhadap si oknum. Bisa jadi ketika banyak orang melakukan hal ini justru membuat si oknum jera karena melakukan hal percuma karena si korban justru lebih pintar daripadanya.Â
# Rekam Setiap Panggilan Telepon
Spam call juga bisa menjurus ke penawaran produk yang ditawarkan sepaket dengan layanan/jasa yang kita miliki. Misalkan kita adalah nasabah salah satu bank dimana ada telemarketing yang menawarkan jasa kartu kredit atau asuransi.Â
Tidak jarang ada kondisi dimana kita tidak konsentrasi dalam menerima panggilan yang masuk. Ketika ada telemarketing yang menawarkan jasa atau produk, kita justru mengiyakan semua yang ditawarkan si marketing tanpa menyadari dampak ke belakang.Â
Alhasil tidak jarang muncul penyesalan dimana ternyata persetujuan yang dilakukan melalui panggilan telepon bisa langsung diproses seperti pendaftaran kartu kredit atau pendaftaran asuransi dengan sistem auto debet.Â
Hal mengerikan bisa terjadi dimana ada oknum yang semena-mena memalsukan persetujuan seseorang. Ini tentu akan menimbulkan masalah di kemudian hari.Â
Kini banyak perangkat seluler yang dilengkapi dengan perekam suara. Lebih baik jika kita mendapatkan spam call, kita juga melakukan perekaman suara. Tujuannya agar menjadi bukti penguat apabila ada oknum yang memalsukan persetujuan kita.Â
Selain itu, rekaman panggilan pun bisa menjadi bukti apalagi kita membuat lampiran apalagi kita menjadi korban penipuan atau membuat laporan agar si penipu jera.Â