Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Trik Jitu Mengatasi Konflik Sesama Rekan Kerja ala Atasan

3 November 2021   15:50 Diperbarui: 4 November 2021   10:20 1416
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Konflik Antar Rekan Kerja. Sumber Studilmu

Dunia kerja memang penuh dengan berbagai kisah menarik dan unik. Salah satunya konflik dengan sesama rekan kerja.

Hal yang cukup memusingkan jika ada rekan kerja yang tengah perang dingin, saling menjatuhkan hingga membuat kubu di tempat kerja. 

Sebuah contoh konflik kecil terjadi antar 2 orang staf. Konflik tercipta karena urusan asmara. 2 staf pria ini menyukai staf wanita yang sama alhasil terjadi konflik personal yang membuat situasi kerja menjadi tidak nyaman.

Sebagai atasan, tentu mau tidak mau kita harus ikut menyelesaikan segala masalah yang dianggap bisa mempengaruhi kinerja dan performa team. Saya pun yang saat ini dipercaya memegang divisi juga harus pintar mencari solusi dan jalan keluar bila ada staf yang bermasalah dengan sesama rekan kerja. 

Bisa saja saya menerapkan sistem otoriter dengan meminta mereka berdamai dan melupakan masalah. Namun kadangkala di depan mungkin mereka menuruti untuk berdamai namun di hati masih menyimpan konflik hingga berkepanjangan. 

Berdasarkan pengalaman dan sharing dengan senior saya untuk menciptakan keharmonisan antar rekan kerja ada beberapa cara jitu membuat kedua belah pihak yang tengah berkonflik berdamai tanpa harus terkesan otoriter sebagai atasan. 

Apa saja itu? 

Konflik Antar Rekan Kerja. Sumber Studilmu
Konflik Antar Rekan Kerja. Sumber Studilmu

# Libatkan Dalam Proyek Bersama

Banyak orang berpikir bahwa melibatkan orang yang tengah berkonflik dalam proyek yang sama sangat beresiko. Bisa jadi mereka kian bersitegang dan mempengaruhi proyek yang ditugaskan. 

Saya terinspirasi dengan kisah di film atau serial drama dimana atasan sengaja melibatkan 2 staf yang tengah perang dingin dalam proyek yang sama. Alhasil mereka bisa berdamai karena dituntut untuk saling berkomunikasi. 

Mencoba cara itu saya pun melibatkan 2 staf yang memiliki hubungan tidak harmonis sejak lama dengan melibatkan mereka pada kepanitiaan gathering kantor. 

Meski awal terasa canggung, namun perlahan mereka mau mencoba berkomunikasi karena saya sempat sampaikan jika gathering berantakan maka mereka akan mendapatkan sanksi. 

Demi menghindari sanksi dan ingin menyukseskan acara ternyata mereka bisa bekerja profesional. Saling berkoordinasi dan perlahan bisa merekatkan kembali hubungan yang semula renggang. 

Saya menyarankan tidak ada salahnya menerapkan cara ini namun dengan penegasan dan pantauan khusus. Penegasan seperti pemberian sanksi bila gagal berkoordinasi bisa menjadi upaya mereka menekan ego pribadi dan mementingkan kerjasama. 

2. Adakan Acara Kebersamaan

Ada momen spesial ketika saya mengadakan makan bersama untuk merayakan ulang tahun di tahun ini. Acara ini saya mengundang staf dari berbagai divisi. 

Acara ini begitu spesial karena saya bisa membuat akur beberapa orang staf yang sempat bermasalah sekaligus dalam 1 momen. 

Memang ada staf cewek yang memiliki karakter keras dan terkesan ababil sehingga membuat 2 staf cowok kesal dan memilih tidak mau berinteraksi langsung dengan staf cewek tersebut. 

Pada saat acara makan bersama itu, ada kejadian kocak dimana si staf cewek saya beri tugas untuk membagikan kue kepada staf yang datang. Mau tidak mau ia pun memberikan kue kepada staf cowok yang tengah perang dingin. 

Hal luar biasa rekan kerja lain yang menggoda mereka saat canggung antara memberi dan menerima kue justru mencairkan suasana. Saat itu pun mereka perlahan akrab lagi. 

Selain itu dilakukan juga acara lomba duel antara si staf cewek dan cowok. Bagi yang menang akan mendapatkan hadiah uang. Mereka pun saling berlomba dan seakan melupakan perasaan saling kesal satu dengan lainnya.

Meski si staf cewek menang namun misi saya mengakrabkan mereka kembali berhasil. Kini mereka sudah bercanda ria kembali di kantor bahkan ketika jam istirahat makan, mereka sering pesan makan bersama-sama. 

Atasan perlu menciptakan momen bersama dan menjadi jembatan untuk mengakrabkan kembali staf yang tengah perang dingin. 

Jika saya bisa memanfaatkan momen ulang tahun untuk mengakrabkan mereka yang bermusuhan. Pasti atasan lain juga bisa dengan cara masing-masing. Misalkan karaoke bersama 1 team, ngopi bareng di cafe atau jalan-jalan bareng team. 

# 3. Atasan Mencoba Sebagai Mediator

Tantangan atasan ketika menghadapi anak buah yang berkonflik adalah berusaha untuk bersikap netral. Jika berpihak pada salah satu tentu masalah akan lebih runyam. 

Atasan Sebagai Mediator. Sumber Situs Seputar Karir
Atasan Sebagai Mediator. Sumber Situs Seputar Karir

Rekan saya pernah menerapkan cara bijak dengan sebisa mungkin menjadi mediator. Cara yang ditempuh mengumpulkan dua belah pihak dan atasan hanya mendengarkan keluh kesah dan mencari tahu sumber masalah. 

Misalkan konflik karena urusan asmara. Atasan membiarkan si staf A menyampaikan uneg-uneg selama 2 menit kemudian meminta staf B menyampaikan hal sama. 

Sebagai mediator, atasan harus segera mencari tahu sumber masalah, mencari solusi dan menyampaikan dengan bijak. 

Solusi yang diberikan cukup sederhana, kedua staf menyukai sosok wanita yang sama namun staf A merasa rekannya ini yang mengetahui dirinya menyukai staf si B ternyata juga berusaha mendekati si cewek. 

Rekan saya sebagai mediator hanya memberikan gambaran dan pertanyaan sederhana. Apakah ada salah satu pihak yang sudah menyatakan perasaan langsung kepada si cewek? Apakah yakin si cewek masih berstatus single dan akan menerima salah satu dari mereka? 

Ternyata tanpa diketahui si cewek sudah memiliki pacar yang sudah berjalan cukup lama namun memang tidak di-publish oleh si cewek. Alhasil mereka sadar bahwa pertikaian mereka sia-sia semata karena mereka berjuang untuk cewek yang sudah memiliki pacar. 

Sejak saat itu mereka bisa balikan kembali seperti semula. Peran atasan sangat berkontribusi dengan baik. Ini karena berusaha menjadi penengah yang mencari tahu sumber masalah secara bijak dari kedua pihak, menganalisa masalah dan mencari solusi untuk kebaikan bersama. 

# 4. Tukar Tugas dan Peran

Saat saya masih bertugas di Jawa Timur. Saya membawahi beberapa kepala cabang di wilayah tersebut. Tidak disangka sempat ada permasalahan kecil dimana ada kepala cabang berkonflik karena dianggap saling serobot pemasaran wilayah. 

Saat meeting pun seakan ada pembahasan bahwa kedua kepala cabang ini merasa wilayah rekannya lebih gampang digarap dibandingkan wilayahnya. 

Berdasarkan pertimbangan dari seorang rekan, saya melakukan cara tukar peran. Kepala Cabang A pegang wilayah B dan Kepala Cabang B pegang wilayah A. 

Tujuannya agar mereka mengetahui suka dan duka tugas dan peran orang lain. Ada istilah pepatah rumput tetangga lebih hijau nyatanya mereka tidak tahu bahwa perlu usaha luar biasa untuk menghasilkan rumput hijau tersebut. 

Setelah 3 bulan ada tukar peran, barulah mereka menyadari setiap area memiliki kesulitan masing-masing dan akhirnya mereka bisa kembali berinteraksi layaknya rekan team. 

Dua Orang Staf Yang Berbaikan. Sumber Dunia Karyawan
Dua Orang Staf Yang Berbaikan. Sumber Dunia Karyawan
Tidak jarang di kantor pun sering ada konflik antar divisi karena melihat divisi lain terlihat kerja gampang dan santai. Cobalah atasan melakukan tukar tugas agar dirinya bisa merasakan juga apakah yang selama ini ia pikirkan benar atau justru keliru. 

***

Konflik dengan sesama rekan kerja bukanlah hal baru. Ini sering terjadi dimana pun kita bekerja. Namun tantangan justru ada di posisi atasan. 

Sebagai atasan, bersikap netral, bijak dan bisa mencari solusi atas konflik diantara rekan teamnya adalah sebuah tantangan tersendiri. Tidak jarang masih ada atasan bingung mencari cara mengakurkan 2 orang bawahan yang tengah berkonflik.

Alhasil cara otoriter pun dilakukan dimana cara ini belum tentu menyelesaikan konflik hingga ke akarnya. Harapan apa yang pernah saya lakukan dan coba bisa menjadi referensi tambahan bagi pembaca yang saat ini tengah berada posisi sebagai atasan yang berusaha mengakurkan kembali bawahan yang perang dingin. 

Semoga Bermanfaat

--HIM--

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun