Senin pagi suasana di kantor terasa berbeda, seorang staf pria yang dikenal ceria dan kalem tiba-tiba mengambil tas di ruang kerja dan meninggalkan kantor seketika, padahal saat itu jam masih sekitar pukul 08.03 WIB.Â
Artinya belum ada 5 menit jam operasional kantor namun dirinya pergi seakan balik ke rumah. Kejadian ini cukup menggemparkan kantor mengingat tindakan staf yang berbeda seperti biasa.Â
Usut punya usut ternyata atasan si staf marah-marah saat si staf muncul di ruangan dengan intonasi tinggi hanya karena berkas belum dirapihkan, padahal si staf ini belum sempat duduk dan menghidupkan komputer.Â
Hal ini ternyata membuat si staf kesal padahal hari minggu kemarin, si staf inisiatif masuk kerja tanpa dihitung lembur untuk menyelesaikan kerjaan, apalagi kondisi ini membuat badannya drop.Â
Dirinya menyadari berkas tersebut belum dirapihkan dan memang akan segera dirapihkan di Senin pagi. Namun atasannya yang super bawel membuat dirinya kesal dan cabut dari kerjaan.Â
Saya langsung teringat dengan istilah toxic people atau orang yang membawa pengaruh negatif ke hidup kita.Â
Toxic memang layaknya racun yang siap menggerogoti tubuh dan perlahan membuat tidak nyaman atau bahkan membunuh kita.Â
Bagaimana jika si toxic adalah atasan atau orang yang secara hierarki di kantor berada diatas kita? Banyak orang galau dan bingung cara mengatasinya.Â
Setidaknya saya merasa ada beberapa hal yang bisa kita lakukan jika memiliki atasan toxic. Apa saja itu?
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!