Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Pengalamanku Mengikuti SKD CPNS 2021, Apakah Sesusah Itu?

20 Oktober 2021   08:08 Diperbarui: 20 Oktober 2021   09:50 488
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sistem Penilaian SKD 2021. Sumber Liputan6.com

Khusus TIU memang lebih baik kita berlatih mengerjakan soal hitungan, deret angka dan logika sebanyak mungkin agar kita familiar menjawab jika menemukan soal yang mirip saat SKD. 

Saya menyiasati dengan hanya mempelajari teknik cepat menghitung dan menjawab soal kurang kurang dari 1 menit. Sebenarnya soal hitungan di TIU tidak selalu harus dihitung sedetail mungkin. Jika kita tahu teknik, kita bisa menjawab tanpa hitungan detail dan kurang dari 1 menit. 

Misalkan ada soal 1/4 : 0,25 + 1,7 = ? 

Kita harus tahu bahwa kali dan bagi harus dihitung lebih dulu dibandingkan tambah atau kurang. 

Saya akan buatkan jadi 0,25 : 0,25 + 1,7 sehingga menjadi 1 + 1,7 dan jawaban menjadi 2,7

Tidak butuh 15 detik untuk menemukan jawaban ini jika sudah tahu triknya. 

Biasanya margin hitungan jawaban di soal TIU cukup besar sehingga ketika menemukan jawaban yang mendekati salah satu opsi maka kita bisa memilih jawaban tersebut guna menghemat waktu. 

Trik TKP

Entah kenapa saya justru menyukai menyelesaikan soal TKP meski berisi pertanyaan dan jawaban dengan kalimat panjang. Justru ketika tahu trik, mendapatkan skor di tes ini begitu mudah. 

Trik saya adalah langsung membaca jawaban dulu dibanding soal. Mengingat TKP adalah tes yang berusaha menilai karakter personal seseorang yang profesional, integritas dan mengutamakan layanan umum dibandingkan personal maka saya akan langsung mengeleminasi jawaban yang tidak mencerminkan hal tersebut. 

Apalagi jika jawaban terkesan egois, mengutamakan urusan personal dan masa bodoh terhadap masalah orang lain dan sekitar maka itu harus saya hindari hingga nanti mengerucut 2 opsi jawaban paling bijak. Barulah kemudian saya membaca pertanyaan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun