Alhasil saya pun mencoba daftar di salah satu kementerian dengan posisi analis kerja sama Luar Negeri mumpung usia saya belum 35 tahun yang merupakan batas maksimal melamar CPNS 2021. Seleksi pun dilakukan di awal Oktober lalu.Â
Layaknya pelamar lain, saya pun merasa dag-dig-dug ketika akan mengikuti SKD. Apalagi banyak informasi yang didapat, banyak peserta yang merasa SKD tahun ini agak susah untuk meraih skor 400.
Saya yang notabane bukan fresh graduate ditambah dari pagi hingga menjelang maghrib harus disibukan dengan rutinitas di kantor tentu tidak memiliki banyak waktu belajar untuk persiapan SKD. Tentu hati semakin mawas diri.Â
Sedikit informasi SKD merupakan seleksi berbasis Computer Assisted Test (CAT) yang terdiri dari Tes Wawasan Kebangsaan (TWK), Tes Intelegensia Umum (TIU) dan Tes Karakteristik Pribadi (TKP).Â
SKD 2021 ini ada sedikit perbedaan dibandingkan SKD 2019 dimana tahun ini penambahan 10 soal kemampuan bahasa Indonesia di TWK sehingga jumlah soal keseluruhan yang semula 100 soal di tahun 2019 menjadi 110 soal untuk SKD 2021.
Pembagian soal meliputi 30 soal TWK, 35 soal TIU, dan 45 soal TKP. Passing grade SKD CPNS 2021 untuk jalur formasi umum ditetapkan sebesar 311 poin. Nilai ambang batas untuk TWK 65 poin, TIU 80 poin, dan TKP 166 poin. Artinya jika ada peserta yang mendapatkan nilai dibawah ambang batas di salah satu tes maka dianggap tidak lulus.Â
Selama 100 menit, saya berusaha mengerjakan soal satu persatu. Saya membuktikan sendiri bahwa soal TWK terasa sulit karena banyak berupa hafalan materi dan aplikasi dari Pasal dan Ayat.Â
Soal TIU lebih menguras pikiran karena banyak hitungan dan logika sedangkan TKP harus pintar manajemen waktu karena soal dan jawaban terdiri dari kalimat panjang.Â