Jikalau masih mengganggap pekerjaan ART ringan, maka muncul pertanyaan ringan. Bersediakah jika ART diliburkan seminggu dan majikan melakukan tugas tersebut seorang diri?Â
Jika tidak bersedia, maka artinya si majikan sangat membutuhkan peran ART karena tugas rumah yang begitu banyak dan berat.Â
Saya salut ART banyak yang dituntut bangun sepagi mungkin dan tidur ketika majikan sudah istirahat malam. Sistem kerja yang tidak menentu tapi mereka berusaha tetap kerja sebaik mungkin.Â
Hal unik kerapkali terjadi ketika libur lebaran. Banyak ART yang cuti pulang kampung. Majikan kemudian stres karena rumah tidak terurus, anak tidak ada yang menjaga dan rumah terasa sepi.Â
Alhasil mereka mengharap si ART cepat balik atau bahkan me-lobby agar si ART tidak pulang kampung. Salah satunya menaikan upah atau memberikan bonus jika mereka bersedia tidak ambil cuti kerja.Â
Ketika sudah menyadari bahwa ART sangat penting maka sebaiknya kita bisa semakin menghargai ART.Â
Biarpun ART mendapatkan gaji bulanan dari si majikan, bukan berarti mereka memegang kendali terhadap diri si ART.Â
Pendidikan Rendah, Kaya Pengalaman
Tidak dipungkiri ART memiliki latar pendidikan rendah karena keterbatasan ekonomi. Ada seorang pembantu yang hanya lulusan SD karena kedua orang tuanya meninggal sehingga harus diasuh oleh kakek-neneknya.Â
Sebenarnya ART ini cerdas karena sering juara kelas namun karena faktor ekonomilah yang membuat dirinya tidak bisa lanjut ke jenjang tinggi.Â