Papa T Bob dengan karyanya Air, Bolo-Bolo, dan Dudidam. Serta Titiek Puspa dengan karyanya Menabung, Aku Bangga Jadi Anak Indonesia dan Gang Kelinci.Â
Sayangnya tanah air kehilangan banyak pencipta lagu handal karena harus tutup usia.Â
Permasalahan muncul di mana belum ada generasi baru yang memfokuskan diri sebagai pencipta lagu anak-anak.Â
Kondisi ini tentu jadi kendala jika ingin membangkitkan lagi industri lagu anak. Ini karena lagu anak akan sangat bergantung dari tangan dingin pencipta yang handal.
2. Lesunya Industri Musik Tanah Air
Tantangan lainnya adalah lesunya industri musik tanah air karena tingginya kasus pembajakan lagu.Â
Jika dulu ingin mendengarkan musik kesayangan kita harus mengeluarkan uang demi membeli kaset tape atau CD. Kini penjualan kaset tape dan CD mengalami penurunan drastis.Â
Hal sederhana bisa ditanyakan pada diri sendiri, kapan terakhir membeli kaset tape atau CD lagu kesayangan? Meski ada gerai fast food yang menawarkan bundling CD musik, namun nyatanya tidak semua tertarik untuk membeli secara khusus.Â
Kasus ini semakin parah dengan mulai beralihnya pangsa pasar penjualan lagu dari model konvensional, yaitu menjual kaset tape dan CD menjadi digital.Â
Masyarakat bisa mendengarkan lagu kesayangan melalui unduhan di internet. Cepat, praktis dan nyaris tanpa biaya.Â