Namun cobalah menciptakan kesan menarik saat awal bertemu. Hal ini bisa dimulai dari cara berpakaian, gestur hingga tata krama saat datang ke perusahaan.Â
"Pak, kandidat yang pakai celana jeans kayaknya kurang cocok jadi kasir," seorang rekan kerja nyeletuk pada saya. Dirinya juga saya libatkan dalam penguji di sesi interview.Â
"Kenapa bu?" Saya justru heran karena interview saja belum dimulai tapi rekan kerja saya ini sudah memberikan penilaian tersendiri.
Ternyata si kandidat ini dinilai cara berpakaiannya seperti orang yang ingin nongkrong bersama teman sebaya di mal. Rambut tidak tertata rapih dan membawa berkas berantakan karena tidak menggunakan tas.Â
Bagi rekan saya, kesan pertama dirinya melihat si kandidat saat di ruang tamu sudah tidak berkesan terhadap kandidat tersebut.Â
Kandidat tidak memberikan first impression yang baik terutama posisi yang dilamar adalah kasir yang akan berinteraksi dengan banyak orang dan divisi, butuh ketelitian serta kerapihan dari sisi berkas dan uang.Â
Memang memberikan penilaian di awal cenderung subyektif, namun jangan salahkan interviewer atau HRD memiliki penilaian tersebut karena tidak jarang cara membawakan diri bisa merepresentasikan orang tersebut.
# Saran: cobalah untuk memperhatikan cara penampilan diri saat diundang seleksi oleh suatu perusahaan. Gunakan pakaian yang sopan dan rapih. Tidak ada salahnya minta pendapat orang lain apakah cara berpakaian kita sudah pantas untuk sesi interview.Â
Tidak ada salahnya kita bisa belajar melalui internet atau kanal youtube cara menciptakan kesan pertama yang baik di hadapan orang baru. Ini seperti gestur saat duduk, bersalaman, menyapa dan sebagainya.Â
Bila kesan pertama sudah menarik, peluang lolos interview akan terbuka lebar.Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!