Cara berpikir inilah yang membuat orang tua mengharap si anak cepat menangkap apa yang diajarkan orang tua. Padahal ada anak yang memang butuh kesabaran ekstra ketika diajarkan teknik membaca. Sepupu saya saja baru bisa baca sempurna setelah kelas 2 SD. Sedikit telat dibandingkan teman seusianya.Â
Ketiga, kondisi fisik dan psikis orang tua. Tidak jarang orang tua mengajarkan anak ketika dirinya telah lelah bekerja seharian atau ketika tengah ada masalah personal. Akhirnyafaktor lelah fisik dan psikis membiat mereka cenderung mudah terpancing emosi ketika mengajarkan si anak.Â
Belajar pada kondisi-kondisi tersebut saya merasa ada cara khusus bagaimana mengajarkan anak teknik membaca secara cepat tanpa perlu menguras emosi dan psikis si orang tua. Apa saja itu?Â
1. Mengajar Metode Menyanyi
Masih ingatkan lagu satu ditambah satu? Lagu ini sebenarnya menjadi metode cepat mengajarkan anak teknik berhitung.Â
Tidak ada salahnya kita juga terapkan hal sama dalam metode membaca. Cara pertama kenalkan anak alfabet dengan bernyanyi. Ada banyak lagu alfabet baik pengucapan bahasa Indonesia maupun Inggris di kanal youtube.Â
Teman saya pernah mempraktekan cara ini ke anak usia TK. Justru tidak butuh waktu 1 hari, si anak sudah hafal lirik lagu dan mulai paham urutan alfabet.Â
Dari sini saya belajar bahwa pembelajaran dilakukan dengan suasana yang ceria dan dipadukan dengan lagu menarik justru membuat si anak lebih cepat tangkap.Â
Ketika kita mengubah teknik membaca dari konvensional mengeja kata satu perdatu menjadi lirik lagu kreasi sendiri. Anak bisa belajar tanpa tekanan dan lebih mudah menangkap apa yang kita tirukan sama seperti lagu satu ditambah satu.Â
2. Ajari Kata Dengan Vokal Sama Terlebih Dahulu
Saya kadang agak geram jika melihat orang tua mengajarkan membaca dengan beragam kata. Misalkan meminta anak mengeja kata Duri, Pagi, Minta, Topi dan sebagainya.Â