3 tahun bukanlah waktu yang sebentar untuk mengubur sebuah kenangan yang sebenarnya tak ingin terjadi pada hidupku. Namun apa daya, biarlah pengalaman itu menjadi kisahku dengan Pulau Bali.Â
Kisah ini berawal ketika aku berwisata bersama 3 sahabat di Pulau Bali. Sebenarnya perjalanan saya ke Bali bersama 2 orang sahabat yaitu Randi dan Ayu.Â
Kami berangkat dari Kota Malang mengendarai sebuah mobil sedan. Perjalanan terasa menyenangkan karena ini adalah agenda yang sudah dirancang 2 bulan. Tepatnya agenda merayakan kelulusan Ayu yang resmi menyandang gelar mahasiswa Ilmu Komunikasi.Â
Sebegitu antusiasnya hingga saat menyeberangi Selat Bali. Aku memilih berdiri di atas kapal feri. Merasakan kerasnya angin pagi yang sudah lama ku impikan. Bisa dikatakan aku seperti oramg udik karena pengalaman pertama ke Pulau Bali.Â
Butuh waktu 2 jam dari pelabuhan Gilimanuk menuju daerah Abian Tuwung, Tabanan. Agenda pertama kami adalah menjemput Saras, sahabat kami lainnya. Ya, Saras adalah gadis Bali yang juga teman seangkatan di jurusan.Â
Aku, Randi dan Saras merupakan sahabat di jurusan Hubungan Internasional di kampus Malang. Ayu adalah mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi yang sekaligus pacar si Randi sejak masa Ospek dulu.
Kisah mistisku justru dimulai ketika selesai menjemput Saras dan menuju Villa di daerah Ubud.
***Perjalananku ke Villa Dewa***
"Yu, coba cek di maps. Bener gak ini arah ke villa Dewa? " Tanya si Randi ditengah sibuk menyetir
"Benar kok. Nanti 300 meter belok ke kiri terus tinggal lurus aja" kata Ayu saat itu