Plakkkk, asbak itu mengenai badan si kuda.Â
Kuda itu seakan marah. Matanya berwarna merah, dari mulutnya keluar suara layaknya kuda.Â
Aku makin takut, kuda itu menatap tajam ke arahku seakan marah telah melemparkan benda ke tubuhnya.
Kuda kaki tiga itu mengambil ancang-ancang seakan ingin menyerang ku balik
Saras yang melihat mengeluarkan sebuah kendi kecil dalam saku celananya.
"Apa itu Ras?" Bibirku terasa bergetar saat bertanya
"Ini air Tirta. Air suci"Â
"Megidi Ulin Dini" Saras mencipratkan air itu ke arah Leak tersebut
Leak itu berubah pikiran. Ketika hendak ingin menyerang ku, leak berwujud kuda itu seakan menuruti Saras
Kuda berjalan pelan menuju pohon mangga yang ada di pojok Villa. Kuda itu Menghilang di balik pohon mangga dan muncul bola api terbang menuju ke sawah di samping Villa
Aku ingat betul bola api itu muncul dan terbang ke langit namun tidak membakar apapun. Mirip bola santet yang sering diomongkan di daerah asalku di Jawa.