Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

Mengenal Ojek Gerobak Ijen, Transportasi Tradisional di Kawasan Wisata Gunung Ijen

6 Agustus 2021   08:37 Diperbarui: 6 Agustus 2021   13:18 3397
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ojek Gerobak, Transportasi Unik di Gunung Ijen. Sumber Kompas/Wahyu Adityo P

Susahnya Menjadi Ojek Gerobak Ijen

Saya menilai bahwa perjuangan ojek gerobak di Gunung Ijen sangatlah luar biasa. Setidaknya ada 3 hal dasar yang harus dimiliki para ojek gerobak. 

Ojek Gerobak Yang Tengah Mendorong Pendaki. Sumber Detik.com
Ojek Gerobak Yang Tengah Mendorong Pendaki. Sumber Detik.com

Pertama, Stamina Kuat. Ini adalah hal mendasar dan wajib dimiliki oleh ojek gerobak. Kekuatan stamina dibutuhkan karena pendakian yang melelahkan ditambah lagi harus mendorong gerobak serta tubuh penumpang yang tidak ringan di medan menanjak atau menurun. 

Tanpa stamina kuat, tentu penumpang yang semula menggunakan jasa tersebut demi kenyaman justru kecewa. Setiap beberapa meter, pendorong sudah istirahat untuk mengumpulkan tenaga. Akhirnya mereka gagal melihat fenomena blue fire dan sunrise di puncak ataupun kawah Ijen. 

Kedua, Daya Tahan Tubuh. Stamina kuat juga perlu daya tahan tubuh prima. Ini karena udara dan kondisi Gunung Ijen dikenal dingin serta aroma belerang yang kuat dan bisa mengganggu pernafasan. 

Saya ajungkan 2 jempol ketika melihat bapak-bapak ojek gerobak dimana karena terbiasa. Mereka dengan santai menggunakan pakaian sederhana serta tanpa masker gas. Faktor telah terbiasa memang telah membentuk daya tahan tubuh mereka lebih kuat. 

Ketiga, Kemampuan Sales. Berbeda dengan ojek online dimana ada bantuan teknologi yang membantu mencarikan penumpang. Ojek gerobak masih menerapkan gaya konvensional yaitu menawarkan langsung kepada pengunjung. 

Di sinilah kemampuan sales dibutuhkan. Membujuk rayu pengunjung serta melakukan negosiasi harga jika ada yang berminat. Mereka bahkan harus ikut berjalan mendaki menghampiri pengunjung yang sudah merasa kelelahan mendaki. 

Hal menarik mereka tidak segan memberikan diskon apalagi hingga menjelang siang belum mendapatkan penumpang. Saya pernah ditawari tarif 100 ribu rupiah saat balik pendakian dan sudah tidak terlalu jauh sampai di pos awal. 

Kehadiran ojek gerobak seakan menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung. Tidak jarang mereka juga ramah kepada pengunjung dan menjadi teman mengobrol selama pendakian. Harapannya ojek gerobak ini tetap bisa menjadi tumpuan ekonomi warga sekitar Gunung Ijen. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun