Saya teringat saat dulu kuliah sempat memiliki pengalaman magang di Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Tunas Hijau Indonesia (THI) di Surabaya. LSM ini memiliki konsentrasi terhadap pelestarian dan edukasi lingkungan.Â
Banyak pengalaman dan pembelajaran positif yang saya terima selama magang. Salah satunya melaksanakan Harvest with Children (Panen Bersama Anak-Anak).Â
Awalnya saya sempat pikir ada berbagai tanaman di pekarangan kantor Tunas Hijau Indonesia seperti kangkung, cabai, tomat dan terong. Tidak hanya menggunakan sistem tanam media tanah saja namun juga sistem hidroponik.Â
Setelah tanaman memasuki masa panen, ternyata pengurus THI mengundang perwakilan anak dari beberapa SD di sekitar Surabaya.Â
Saatnya panen raya bersama anak-anak, konsep edukasi lingkungan yang cerdas.Â
Anak SD tentu senang jika dilibatkan dalam kegiatan berkebun. Tidak hanya memfokuskan pada acara panen semata, mereka juga diberikan edukasi tentang teknik berkebun sederhana di rumah.Â
Harapannya generasi muda paham bahwa meskipun memiliki lahan sempit atau bahkan tidak memiliki lahan sekalipun, kita masih bisa berkebun dengan menggunakan media yang pas.Â
Bahkan mereka merasakan sendiri manfaat dari berkebun di mana bisa menjadi suatu hobi, ikut merawat lingkungan dan pastinya hasil panen bisa digunakan untuk konsumsi sehari-hari.Â
Di sini saya termotivasi untuk sedikit sharing bagaimana berkebun sehat di rumah dengan media yang simpel dan tentu saja mudah dalam penerapannya.Â
1. Menanam Tauge Melalui Media Botol Plastik
Tauge atau benih muda dari kacang hijau ini banyak dioleh oleh ibu di rumah sebagai menu masakan sayur alternatif.Â
Salah satu menu favorit olahan tauge adalah tumis tauge. Sarapan dengan tumis tauge dengan tempe pedas dan pepes ikan terasa menggoda.Â
Siapa sangka kita bisa menanam tauge sendiri tanpa perlu membelinya ke pasar. Media tanamnya juga tergolong muda yaitu menggunakan botol minuman plastik mudah dijumpai di rumah atau tempat makan.Â
Pertama kita siapkan bersihkan botol plastik kemasan air minum. Bisa menggunakan botol kemasan 600 ml atau 1,5 Liter.Â
Setelah dibersihkan jangan lupa botol diberi lubang untuk proses penyiraman, jalur keluar dan juga sirkulasi udara tanaman. Ingat lubang jangan terlalu besar khawatir biji kacang hijau mudah jatuh.Â
Kedua, siapkan biji kacang hijau secukupnya. Cuci dengan air secara berulang hingga dirasa bersih. Rendam kacang hijau dengan air suam-suam kuku selama 3-5 menit untuk merangsang pertumbuhan akar. Setelah itu masukan kacang ke dalam botol yang sudah disiapkan.
Ketiga, bungkus botol plastik atau kotak tertutup agar kondisi botol tetap lembab. Periksalah setiap hari maka akan terlihat muncul akar muda pada kacang hijau tersebut. Tetap siram atau rendam botol dalam air secukupnya agar memberikan nutrisi bagi tanaman.Â
Setelah beberapa hari, kacang hijau pun berubah menjadi tunas muda alias tauge. Kita pun sudah bisa panen dan mengolah tauge tersebut menjadi menu masakan favorit.Â
2. Kaleng Biskuit Sebagai Media Tanam Cabai Atau Terong
Biasanya menjelang lebaran atau hari raya akan mudah dijumpai makanan berbungkus kaleng. Sayang sekali jika kaleng tersebut dibuang atau tidak terpakai.Â
Kita bisa memanfaatkan kaleng sebagai media/pot tanaman. Media ini cocok jika kita ingin menanam cabai, tomat ataupun terong.Â
Cukup lubangi kaleng sebagai tempat keluar air dan sirkulasi udara. Setelah itu isi kaleng dengan tanah yang sudah diberi pupuk dan taburkan/tanam bibit tanaman yang dikehendaki.Â
Taruh kaleng yang sudah diberi bibit di area yang terjangkau sinar matahari seperti balkon, teras rumah atau area lainnya.Â
Siram dengan air seperlunya saat pagi atau sore hari. Niscaya media kaleng yang selama ini terabaikan bisa bermanfaat untuk berkebun.Â
3. Sepatu Bekas Sebagai Media Tanam Bunga
Saya kadang kesal ketika sepatu kesayangan rusak atau hilang sebelah. Sepatu ini akhirnya terbuang atau disimpan di gudang.Â
Saya tiba-tiba menemukan artikel menarik di mana ada yang menjadikan sepatu bekas sebagai media tanam.Â
Ini menjadi solusi ketika memiliki sepatu yang tidak lagi terpakai karena hanya tersisa sebelah atau sudah bolong. Daripada dibuang, lebih baik digunakan untuk sesuatu yang bermanfaat.Â
Saya pun pernah mencoba menggunakan sepatu bekas sebagai media tanam. Ternyata tergolong praktis. Tidak jauh berbeda dengan media kaleng, kita pun hanya memasukan tanah yang sudah diberi pupuk ke dalam sepatu.Â
Lebih menarik jika sepatu yang digunakan memiliki desain besar seperti pantofel pria, sepatu sawah yang banyak digunakan petani, sepatu hiking atau sepatu keamanan (safety shoes) yang banyak dipakai karyawan pabrik.Â
Mengingat untuk menambah nilai artistik, saya biasanya menggantung media tanam dari sepatu secara rapih di tembok pekarangan.Â
Oleh karena itu untuk terlihat indah, saya memilih media ini untuk menanam bunga seperti mawar, anggrek atau tanaman hias lainnya.Â
4. Ember atau Dirigen Bekas Sebagai Media Tanam Cangkok Buah
Jika sobat kompasiana memiliki ember untuk mandi atau mencuci; ember bekas cat, drum bekas oli atau dirigen bekas thinner, maka jangan lekas dijual ke tukang loak atau dibuang begitu saja.
Bagi yang suka menanam buah hasil cangkok seperti pohon jambu, markisa, sawo, mangga atau belimbing pasti membutuhkan pot ukuran medium hingga besar. Barang bekas seperti ini sangat pas jika dijadikan sebagai media pengganti pot.Â
Saya pernah bermain ke rumah teman yang menjadikan ember bekas sebagai media tanam buah sawo. Ternyata bisa dipindah-pindah dan tanaman tetap menghasilkan buah secara maksimal.Â
5. Pipa Paralon Untuk Media Hidroponik
Mungkin saja ada sobat yang baru merenovasi atau membangun rumah serta masih menyisakan pipa paralon. Bahan ini bisa dijadikan sebagai media tanam hidroponik.Â
Hidroponik sendiri merupakan metode budidaya menanam tanpa media tanah sehingga lebih memanfaatkan air tanpa dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan hara nutrisi bagi tanaman.Â
Metode tanam ini begitu populer di bidang pertanian dan direkomendasikan bagi mereka yang tinggal di kota besar dengan minim area lahan. Bahkan hasil tanaman hidroponik dianggap lebih sehat, ramah lingkungan serta memiliki daya jual tinggi.Â
Sobat bisa mempelajari secara otodidak dari buku atau secara online lewat YouTube bagaimana menerapkan sistem hidroponik memanfaatkan pipa paralon.
Umumnya jenis tanaman yang banyak memanfaatkan teknik ini adalah jenis sayur mayur seperti sawi, kangkung atau bayam.Â
***
Berkebun bisa menjadi aktivitas yang menyenangkan apalagi di tengah pandemi ini di mana banyak aktivitas senggang di rumah.Â
Seringkali kita tidak pernah memikirkan bahwa ternyata ada banyak barang bekas atau perabotan yang bisa menjadi media tanam.Â
Bahkan kini tidak ada lagi alasan malas berkebun karena tidak punya lahan tanam. Justru menggunakan media tanam seperti yang saya tulis di atas bisa mewujudkan kebun sehat di rumah.Â
Situasi pandemi ini tentu membutuhkan asupan gizi yang sehat. Perbanyak makan sayur dan kurangi interaksi dengan banyak orang. Bisa jadi dengan kita mulai rajin berkebun tanaman kebutuhan sehari-hari, kita bisa mengurangi interaksi dengan banyak pihak seperti di pasar.Â
Semoga Bermanfaat
--HIM--
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H