Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Dibandingkan dengan Anak Tetangga Itu Terasa Menyakitkan, Sudahkah Para Orangtua Paham Memikirkan Dampaknya?

5 Juli 2021   09:34 Diperbarui: 6 Juli 2021   07:09 316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ini adalah contoh dimana orang tua memahami kekurangan anak namun menyadari pula kelebihan si anak. Saya percaya setiap anak memiliki bakat terpendam dan tugas orang tua ikut menggali bakat tersebut. 

3. Anak Adalah Refleksi Orang Tua

Saya sempat tergelitik ketika paman saya memarahi anaknya yang terlalu aktif dan cenderung nakal. Berbeda sekali dengan sepupunya yang lebih kalem. Tidakjarang anaknya pun dimarahi dan dibandingkan dengan sepupu seusianya. 

Apa yang membuat saya tergelitik? Saya dan keluarga besar paham betul bagaimana tingkah laku paman saya semasih muda. Justrusaya katakan jauh lebih nakal dan susah diatur daripada anaknya saat ini. 

Tidak jarang keluarga besar bercanda seakan mengingat kelakuan si paman saat masih kecil. Bagaimana orang tua dan saudaranya merasa stres terhadap sikap paman saya saat kecil. 

Para orang tua bisa sekedar refleksi diri. Ada pepatah buah jatuh tidak jauh dari pohonnya. Bisa jadi si anak bertindak jauh dari ekspetasi orang tua karena menurun dari gen orang tua.

Ketika dulu orang tua semasa kecil susah diatur maka anaknya pun kini juga susah diatur. Justru karena orang tua sudah memiliki pengalaman yang mirip bisa melahirkan sikap yang lebih bijak. Ini karena dulu pun si orang tua bersikap tidak jauh dari si anak. 

4. Orang Tua Harus Sebagai Tiang Peyangga

Saya terharu melihat sebuah postingan seorang anak yang bangga memiliki oramg tua super bijak. Si anak awalnya takut karena mendapatkan nilai ulangan yang kecil. Umumnya orang tua akan kecewa dan mungkin marah karena anak mendapatkan nilai tidak bagus di sekolah. 

Ternyata si ayah mengeluarkan kalimat diluar dugaan. Si ayah mengatakan dulu dirinya mendapatkan nilai lebih jelek daripada si anak dan buktinya tetap bisa hidup hingga sekarang. 

Artinya pencapaian anak saat ini belum bisa menjadi tolak ukur masa depannya. Saat ini bukanlah juara kelas, bersikap nakal dan susah diatur. Namun seiring waktu si anak bisa menunjukan perubahan luar biasa. 

Dari anak yang tidak juara kelas menjadi pebisnis sukses. Sosok anak yang dulunya nakal justru menjadi perhatian saat sudah dewasa dan bisa membahagiakan orang tua. Tidak ada yang mustahil di bumi ini karena nasib orang bisa saja berubah seiring waktu. 

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun