Seperti kisah si Dewi diatas bisa jadi tujuan Dewi membentuk citra cantik dan pintar karena berusaha menutup rasa ketakutan dalam hati. Jika tidak cantik maka tidak akan ada cowok yang mendekat. Jika tidak menjadi juara kelas maka dirinya tidak akan menonjol dibandingkan teman-teman lainnya.Â
Saya teringat kasus rumah tangga artis ibukota. Saya beberapa kali kaget ada artis yang selama ini terlihat adem ayem, mesra di depan publik dan sangat kompak namun ternyata mengajukan gugatan cerai.
Kasus lain seperti menimpa artis komedi Nunung. Siapa sangka pelawak favourite saya ini yang selalu jenaka dan tampak bahagia ternyata terjerat kasus Narkoba dan beberapa kali mengalami konflik hidup yang pelik.Â
Artinya mereka berusaha menyembunyikan masalah hidup dan keluarga. Mereka memang berhasil menipu publik dengan sikap I'm Okay. Padahal ada banyak kesedihan, kekecewaan ataupun masalah lain yang sebetulnya menempatkan diri bahwa I'm not Okay.
Bagi saya bukanlah suatu kejahatan atau aib jika kita mau berterus terang pada orang sekitar termasuk keluarga atau sahabat bahwa saya dalam kondisi tidak baik dan tengah ada masalah.Â
Justru dengan keterbukaan ini akan muncul kelegaan dalam hati karena uneg-uneg tercurahkan dan banyak pihak yang mengulurkan tangan untuk membantu atau mendekap dirinya sebagai penyemangat.Â
3. Sharing Dengan Konselor
Ada kalanya dalam diri kita menyadari bahwa ada gangguan psikis yang kita alami. Kondisi psikis yang labil, kecemasan tinggi, trauma, tingginya tuntutan orang lain pada dirinya dan hal lainnya namun bingung harus seperti apa.Â
Cara terbaik adalah kita bisa sharing dengan konselor atau guru BK jika masih berstatus pelajar. Jangan pernah memendam masalah besar terlalu lama dan seorang diri. Kekhawatiran terbesar bisa membuat psikis terganggu dan kita terjebak dalam kepalsuan (fake) hidup.Â
Konselor atau guru BK memiliki kemampuan baik untuk mendengar, mengarahkanatau memberi solusi terhadap permasalahan kita. Jangan sampai duck syndrome membuat kita menjadi pribadi palsu dimata orang-orang sekitar.Â
***