Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Hati-hati "Maling Berbulu Domba" Lebih Menyakitkan, Hindari dengan Tips Ini

20 Juni 2021   08:30 Diperbarui: 23 Juni 2021   13:15 1320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi maling masuk rumah| Sumber: LuckyBusiness via Kompas.com

Saat kuliah dulu seorang teman cerita di kosan telah terjadi kemalingan secara massal. Salah satu korban adalah dirinya dimana sejumlah uang dan laptop ikut hilang. 

Barang tersebut hilang ketika dirinya tengah mandi dan kamar tidak terkunci. Pikirnya di dalam kos pasti aman karena dirinya sudah mengenal semua penghuni kos. 

Sayang kebiasaan anak kos yang percaya dengan tamu dengan bisa bebas masuk ke kamar untuk sekedar mengobrol, menginap, mengerjakan tugas atau kegiatan lain justru menjadi peluang bagi oknum yang dikenal untuk melakukan aksinya.

Teman saya mencurigai salah seorang teman kos yang juga teman kuliahnya sebagai pelaku. Ini karena dirinya sering masuk kamar si korban dan sejak kejadian itu sikap si teman yang dicurigai mulai berubah dan seakan menghindar. 

Kejadian mirip pernah saya alami sendiri. Saat libur semester, saya yang kuliah di Malang pulang ke kampung halaman di Bali. Saat itu saya membawa celengan yang berisi uang lebih dari 1 juta rupiah. Nominal segitu tergolong besar bagi mahasiswa perantau seperti saya. 

Tabungan dari menyisihkan uang hadiah lomba yang saya ikuti serta dari kiriman orangtua. Celengan hilang ketika seorang kerabat main ke rumah dan masuk ke kamar saya. Saat itu tiba-tiba dirinya pamit terburu-buru setelah main ke rumah. 

Saya baru sadar sehari setelahnya. Alasan saya mencurigai karena keluarga kecil kemungkinan untuk mengambil. Pikiran saya tertuju pada kerabat karena ada jejak rekam kerabat yang kurang baik, di mana beberapa kali ketahuan mengambil uang atau barang dari saudara lain.

Apa yang saya rasakan pasti mirip juga yang dirasakan oleh teman yang kehilangan uang dan laptop. Ada rasa nyesak di dada. Copet dalam kasus ini lebih cocok maling justru adalah orang dikenal. 

Ibarat maling berbulu domba, di depan layaknya seorang sahabat atau keluarga namun nyatanya memiliki niat yang busuk. 

Ilustrasi Seorang Anak Mencuri Uang Orang Tuanya. Sumber Orami.com
Ilustrasi Seorang Anak Mencuri Uang Orang Tuanya. Sumber Orami.com

Sejak kejadian itu, saya mencoba lebih hati-hati dan tetap waspada terhadap orang asing ataupun yang sudah dikenal sekalipun ketika berada di tempat kita. Ada beberapa upaya preventif yang bisa kita lakukan. Apa saja itu? 

1. Jangan Ragu Pasang CCTV

CCTV menjadi salah satu sarana untuk meningkatkan keamanan di sekitar kita. Di berbagai tempat umum atau area terbatas memang banyak dipasang CCTV untuk menghindari hal yang tidak diinginkan seperti di ATM, bank, perkantoran, hotel, retail dan berbagai tempat lainnya. 

Mempertimbangkan keamanan, teman saya pun tidak ragu memasang CCTV di beberapa titik dalam rumah seperti ruang tamu, kamar anak, pintu masuk rumah, dan area ke kamar utama. 

Selain untuk mengawasi aktivitas anaknya yang masih kecil saat orang tua tengah bekerja, CCTV juga untuk mengawasi pergerakan orang lain yang ada di sekitar rumah. 

Saya pernah membaca berita kasus seorang pembantu yang berani mencuri perhiasan dan berlian milik majikan, di mana salah satu barang curian adalah emas kawin milik si majikan. 

Total kerugian lebih dari 20 juta dan bikin sakit hati si pembantu dengan jujur mengakui perbuatan dan mengatakan menjual hasil curian seharga 1,3 juta (berita lengkap klik disini). 

Saya yang sekadar membaca berita ini saja sudah bikin hati nyesek apalagi si majikan yang menjadi korban. Pembantu yang sudah dipercaya justru tega menjadi maling di tempatnya bekerja.

Berkaca pada kejadian ini memang sepatutnya kita perlu menambah perlindungan diri dengan memasang CCTV. Tujuannya ketika terjadi hal tidak menyenangkan seperti kemalingan. 

Kita memiliki bukti kuat untuk membongkar identitas pelaku. Ini juga menghindari dari upaya menuduh tanpa bukti yang bisa menjadi perbuatan yang tidak menyenangkan. 

2. Simpan Barang Berharga Dalam Safety Box

Selain memasang CCTV, alangkah baiknya bila kita juga memiliki safety box khususnya untuk mengamankan barang berharga seperti uang, emas, surat berharga, sertifikat dan sebagainya.

Kelebihan memiliki safety box adalah ada penggunaan kode/pin rahasia untuk membukanya. Selagi tidak ada orang lain yang tahu kode pin tersebut maka barang masih akan tersimpan aman. 

Seandainya ada orang disekitar kita ingin mencoba mencuri barang kita. Mereka akan membutuhkan tenaga ekstra untuk membobol safety box/brankas. Umumnya safety box/brankas berukuran berat jadi maling akan berpikir berulang kali jika ingin mengambil safety box seorang diri. 

3. Hindari Menyebar Informasi Personal

Tidak jarang ada saja orang yang memiliki karakter suka bercerita termasuk hal personal. Saya pernah memiliki tetangga yang cerita masih suka menyimpan uang di bawah kasur seperti orang tua zaman dahulu dan menyimpan emas di lemari baju. 

Seandainya ada pihak yang berniat jahat dan mengetahui letak barang berharga tersebut. Maka ini akan menjadi masalah runyan. Bisa jadi justru kitalah orang yang mengundang kejahatan dan membantu mereka menjalankan aksinya karena kita sudah menyebarkan info yang bersifat rahasia. 

4. Kunci Kamar 

Banyaknya kasus pencurian di rumah kos oleh teman kos atau orang dikenal karena kita lengah. Kadang maling melancarkan aksinya dengan masuk ke kamar target ketika si korban tengah keluar kamar, mandi atau tertidur. 

Kebiasaan anak kos yang juga saya pernah alami adalah terlalu percaya dengan teman dan lingkungan sekitar. Anak kos bahkan sering meninggalkan kamar atau tidur dengan pintu kamar tidak terkunci.

Ada nasihat bijak bahwa jangan pernah percaya 100% kepada siapapun. Selalu sisakan rasa curiga agar kita tetap bisa waspada. Justru orang yang kita percaya bisa jadi adalah maling berbulu domba.

Contoh kasus yang menimpa teman kuliah saya yang harus rela laptop dan uang raib dibawa kabur oleh temannya ketika dirinya tengah lengah.

Kasus lainnya tertangkapnya seorang pelaku pencurian spesialis rumah kos. Modusnya adalah si pelaku mengincar barang atau uang temannya dengan mempelajari situasi dan aktivitas teman selama di kos. 

Si pelaku tidak jarang main ke kos korban yang juga temannya. Ketika si korban lengah, dirinya akan langsung menggasak barang berharga yang ada di dalam kos. Ironisnya dirinya sudah berulang kali melakukan aksi mencuri barang temannya yang tinggal ngekos (sumber klik disini). 

***

Maling berbulu domba menjadi istilah yang cocok disematkan kepada mereka yang kita kenal atau percaya namun ternyata memiliki niat buruk untuk mencuri barang atau uang kita. 

Justru menjadi korban oleh maling berbulu domba lebih menyakitkan daripada maling di tempat umum. Selain sedih karena barang/uang hilang, si korban akan mengalami kekecewaan mendalam bahkan bisa berujung putusnya hubungan silahturahmi ketika mengetahui pelakunya adalah orang yang dikenal. 

Jangan sampai kita menjadi korban dari maling berbulu domba. Harapannya beberapa tindakan yang saya tuliskan bisa jadi upaya preventif. 

Semoga Bermanfaat

--HIM--

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun