Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

[Ketahuilah] Kesalahan Dasar Sistem Utang Piutang pada Masyarakat Indonesia

14 Juni 2021   16:47 Diperbarui: 15 Juni 2021   22:50 1359
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi memberi pinjaman utang| Sumber: Shutterstock/Melimey via Kompas.com

Ini karena tidak ada sesuatu yang memberatkan dirinya untuk membayar. Namun jika kita punya jaminan, tentu si pengutang akan berusaha memenuhi tanggungannya agar jaminan tidak hilang atau malu dengan orang yang mau sebagai penjamin. 

4. Tidak Ada Hitam di Atas Putih

Saya merasa segala hal piutang perlu disepakati secara hitam di atas putih atau ada kesepakatan jelas yang disetujui dan ditandatangi kedua pihak. Ini untuk mengamankan kedua belah pihak. 

Di pihak pengutang, ada rasa aman jika utangnya tidak akan mengalami pembengkakan secara tiba-tiba karena sudah disepakati terkait bunga, masa perjanjian dan sebagainya. Selain itu bila si pengutang memberikan jaminan, akan ada keamanan bahwa jaminan tersebut tidak disalahgunakan atau diambil alih oleh si pemberi utang. 

Di pihak pemberi utang akan ada kejelasan terkait kapan pembayaran, sistem pembayaran, jaminan bila ada dan hal-hal lain yang disepakati. Si pemberi utang pun berharap agar barang atau uang yang dipinjamkan bisa dikembalikan sesuai kesepakatan. 

Adanya hitam di atas putih juga akan menguatkan posisi apabila ada salah satu pihak melakukan pelanggaran. Tentu jika dibawa ke ranah hukum akan ada landasan jelas terkait kesepakatan yang diketahui kedua belah pihak. 

***

Saya merasa 4 hal yang saya jabarkan di atas seringkali menjadi kesalahan yang sering dilakukan oleh masyarakat Indonesia. Sejujurnya saya juga pernah melakukan hal sama. 

Namun berkaca pada pengalaman dan kisah orang lain terkait utang-piutang maka sebaiknya kita sudah punya upaya preventif dari sistem utang piutang yang tidak sehat. 

Utang-piutang adalah aktivitas yang mengorbankan kepercayaan. Jangan sampai karena utang piutang, hubungan yang semula terjalin baik menjadi rusak. 

Semoga Bermanfaat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun