Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sound of Borobudur, Apakah Bukti Telah Terciptanya Music Diplomacy and Branding Sejak Masa Mataram Kuno?

16 Mei 2021   23:09 Diperbarui: 16 Mei 2021   23:16 624
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sound of Borobudur Sebagai Branding Musik Yang Mempesona

Keberhasilan lain yang dilakukan oleh keluarga Dinasti Syailendra adalah menciptakan branding musik melalui Sound of Borobudur. Meskipun branding ini hasil pemikiran para tokoh budaya saat ini namun euforia dan kemasan musik sudah dapat mewakili dari citra khas dari Suara Borobudur itu sendiri. 

Ketika pementasan angklung yang dilakukan oleh Saung Angklung Udjo berhasil menghipnotis ratusan diplomat maka saya pun percaya saat Borobudur sebagai pusat musik dunia mampu mengumpulkan puluhan atraksi musik dari penjuru dunia maka akan ada ratusan pemimpin kerajaan dan perwakilannya yang ikut terkesima. 

Di jaman kerajaan tentu hal ini bukan pekerjaan mudah mempertemukan perwakilan dari kerajaan lain untuk tampil dalam 1 wadah dan lokasi yang sama. Borobudur menjadi jembatan dalam merealisasikan hal tersebut dengan melibatkan para pemain musik tradisional dengan agama sebagai perantara. 

Terbukti alat musik yang bukan dari tanah air kita berhasil terdokumentasikan dengan baik di relief Borobudur. Ini tanda bahwa branding Borobudur pusat musik dunia bisa diterima oleh kerajaan lain. Bahkan Sound of Borobudur tidak hanya menjadi branding musik oleh Kerajaan Mataram Kuno namun menjadi cikal bakal penguatan kekayaan budaya nusantara melalui Wonderful Indonesia. 

***

Kita patut berbangga bahwa sejatinya nenek moyang kita memiliki kemampuan diplomasi yang baik dengan menempatkan musik sebagai instrumen diplomasi. Banyak kerajaan lain yang ikut mengambil bagian dalam memperkenalkan alat musik tradisional dan mendukung Borobudur sebagai pusat musik dunia saat itu. 

Sound of Borobudur menjadi bukti bahwa musik bisa menyatukan masyarakat untuk bersama menikmati euforia dari hadirnya sebuah karya maha besar yaitu Candi Borobudur sebagai Candi Terbesar di Dunia. Semoga karya ini tetap memperkuat pariwisata melalui program Wonderful Indonesia. 

Artikel ini menjadi bagian dari keikutsertaan saya dalam lomba blogcompetition Peradaban Bangsa Melalui Relief Alat Musik di Candi Borobudur yang diadakan oleh Kompasiana dengan Kemenparekraf. 

Semoga Bermanfaat

--HIM--

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun