Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Disepelekan dalam Dunia Kerja, Lakukan Cara Ini untuk Pembuktian Diri

15 Mei 2021   21:51 Diperbarui: 16 Mei 2021   08:02 1374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya teringat sebuah pengakuan Pak Ali, sopir kantor saat mengantar saya dari Surabaya ke Pasuruan. 

"Pak, jangan marah ya. Sebenarnya dulu saya sempat ragu bapak bisa pegang plant Pasuruan," ucap Pak Ali saat itu. 

Tidak ada terbersit rasa kesal atau marah karena mendengar perkataan Pak Ali. Ini karena di luar urusan kerja, saya sudah mengganggap Pak Ali sebagai rekan kerja sekaligus sahabat. Kami terbiasa untuk sharing atau curhat terkait hal-hal kerjaan ataupun diluar kerjaan. 

Saya pun menanyakan pada Pak Ali, apa ada alasan khusus kenapa sempat meragukan saya saat pertama kali dimutasi ke Pasuruan. 

Jawabannya sederhana, dipikirannya orang menggantikan manager sebelumnya pasti usia tidak jauh beda di atas 40 tahun dan sudah menguasai wilayah. Nyatanya ekspetasinya tidak terjadi demikian. 

Saya ingat saat itu usia saya belum genap 30 tahun tepatnya masih 28 tahun, dan belum pernah mengenal area Jawa Timur secara mendalam meskipun sempat kuliah di Malang. Jika manager sebelum-sebelumnya yang lebih senior dan kaya pengalaman saja tidak mampu mengembanhkan Plant Pasuruan, apalagi saya yang masih muda dan minim pengalaman. 

Sebenarnya saya tidak kaget mendapat respons keraguan dari sesama karyawan. Ini sama saat saya pertama kali diterima sebagai team marketing di kantor pusat di Jakarya. Saya dan teman-teman team marketing semuanya direkrut dari luar Jakarta maka pasti tidak paham area. Seiring waktu kami bisa membuktikan kinerja dengan target yang diberikan. 

Saat naik posisi sebagai asisten manager Distribusi pun ada juga yang meragukan karena basic saya adalah marketing dan tidak paham tentang distribusi. Berjalannya waktu, atasan cukup senang dengan pencapaian yang saya berikan sehingga direkomendasikan untuk pegang area di Jawa Timur. 

Bagi saya keraguan dalam dunia kerja justru memberikan manfaat tersendiri karena bisa menjadi motivasi pembuktian diri. Tanpa ada suatu motivasi bisa jadi karir saya stagnan dan tidak ada prestasi tersendiri. 

Apakah ada trik dan tips khusus mengubah keraguan menjadi motivasi kerja? Mungkin ini ada beberapa trik dan tips berdasarkan pengalaman saya yang mungkin bermanfaat bagi pembaca yang berada pada kondisi seperti ini.

Karyawan yang Stres Karena Disepelekan Atasan. Sumber Envatoelements/nd3000
Karyawan yang Stres Karena Disepelekan Atasan. Sumber Envatoelements/nd3000

1. Pelajari Kesalahan Pendahulu Kita

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun