Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

[Jangan Kaget] Orang Tua Alami Puber Kedua. Bagaimana Kita Harus Bersikap?

24 April 2021   08:18 Diperbarui: 24 April 2021   08:29 9532
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada kasus yang terjadi pada mama saya. Saya sebagai anak yang besar berusaha memberikan pengertian kepada adik-adik saya. Kondisi keluarga dimana mama menjanda sejak anak-anak nya masih usia sekolah membuat dirinya menghabiskan waktu untuk bekerja dan mengumpulkan uang untuk membiayai kami.

Alhasil mama tidak ada waktu untuk memanjakan dirinya sendiri karena waktunya sudah habis untuk memikirkan kondisi keluarga dan bekerja. Ketika anaknya satu persatu sudah mandiri dan memilih merantau untuk bekerja. Mama mungkin merasakan kesepian dan mulai memikirkan tentang dirinya sendiri. 

Sangatlah wajar ketika sudah belasan tahun menjanda, mama merasakan jatuh cinta lagi ketika ada seorang pria yang mencoba mendekati. 

Apalagi kini semua anaknya sudah bekerja dan tinggal di perantauan sehingga ketika ada pria lain yang bisa memberikan perhatian lebih. Mama seakan kembali muda dan bertingkah layaknya anak remaja. 

Saya katakan pada adik bahwa kita tidak boleh bersikap egois karena mama pun berhak mendapatkan kebahagiannya sendiri setelah berpuluh-puluh tahun fokus membesarkan anak seorang diri. Puji Tuhan, adik-adik saya bisa memahami kondisi mama saat ini. 

Patut dipahami bahwa kasus pada orang tua saya bisa saja terjadi berbeda pada orang tua lainnya. Banyak kasus yang saya lihat justru Puber kedua memunculkan sikap "nakal" seperti mencoba berselingkuh, lebih genit kepada lawan jenis diluar pasangan serta berpenampilan modis hanya untuk menebar pesona. 

Kasus sederhana terjadi di sekitar lingkungan kerja saya. Beberapa senior yang usianya sudah diatas 40 tahun justru menunjukan sikap nakal pada dirinya. Sering menggoda staff perempuan yang ada di kantor, sering pergi ke karaoke dengan kenalan baru. 

Selain itu cara berpenampilan layaknya anak usia 20 tahunan dengan baju rapih, celana jeans slim fit, rambut klimis dan parfum menyerbak dengan tujuan ada lawan jenis yang tertarik. 

Kondisi seperti ini memang agak membingungkan cara kita untuk bersikap. Ini karena puber kedua yang terjadi justru mengarah ke sisi negatif. Mau menegur tidak enak karena usianya lebih tua, tidak ditegur kok tingkahnya sedikit meresahkan apalagi jika ada sosok yang tidak nyaman atau jadi korban dari godaan bapak tua genit. 

Cara bijak pernah dilakukan oleh seorang rekan kantor ketika berhadapan dengan orang yang mengalami puber kedua. Rekan kerja saya ini mengatakan, anggap saya ini anak kandung bapak. Masa tega bapak menggoda anak bapak sendiri. 

Cara ini cukup ampuh terbukti dirinya sudah jarang mendapatkan godaan dari senior yang tengah memasuki puber kedua. Tidak ada salahnya mengingatkan para orang tua yang genit ini tentang keluarganya khususnya anak yang dimiliki. Mungkin ini akan membuat orang tua genit berpikir ulang untuk menggoda. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun