Saya ingat ketika beberapa tahun lalu, masyarakat berlomba-lomba mencari uang pecahan 100 dan 500 rupiah dengan tahun cetak 1991. Konon uang pecahan di tahun tersebut memiliki kandungan emas. Tidak heran ada orang yang rela membeli uang pecahan di tahun tersebut dengan membayar 10 kali lipat atau bahkan lebih.Â
Beberapa waktu lalu, sempat juga dihebohkan dimana banyak orang menjual uang pecahan seribu rupiah dengan desain kelapa sawit dengan harga fantastis. Bahkan ada yang menjual di situs E-commerce seharga jutaan, puluhan juta bahkan saya pernah melihat ada yang menjual seharga ratusan juta.Â
Jujur saya kaget ketika ada yang menjual uang logam lama dengan harga sangat fantastis. Saya akui uang logam pecahan tersebut sangat artistik dan sudah jarang ditemukan. Masih kah kita anggap sepele uang recehan yang kita miliki saat ini? Bisa jadi 50 tahun kedepan harganya bisa berpuluh-puluh kali lipat dari nominalnya.Â
Tabungan Jangka Panjang
Saya pernah kagum ketika membaca berita online dimana seorang kakek di Samarinda membelikan cucunya sebuah handphone dengan uang receh yang selama ini ditabung oleh sang cucu (berita selengkapnya klik disini). Saya kagum si kakek membawa sekarung uang receh untuk membeli sebuah gadget dari tabungan si cucu. Artinya cucunya dengan tekun mengumpulkan uang receh yang dimiliki untuk membeli sesuatu yang diinginkan.Â
Mengumpulkan uang receh sekarung tentu bukan hal yang instan mengingat profesi keluarga kakek yang hidup sederhana. Butuh niat dan waktu jangka panjang hingga akhirnya bisa terkumpul uang dengan jumlah fantastis.Â
Kasus seperti ini juga banyak terjadi di sekitar kita. Artinya uang receh yang saat ini dimiliki bisa dikumpulkan untuk tabungan jangka panjang. Seperti kata pepatah, menabung dikit demi sedikit lama-lama jadi bukit maka yang kini dianggap kecil bisa bernilai besar jika kita kumpulkan dengan tekun.
Bisa jadi kita bisa beli barang kesukaan seperti handphone, sepeda atau bahkan motor sekalian dengan hanya bermodalkan uang receh yang dikumpulkan bertahun-tahun.Â
Sarana Beramal
Ternyata dengan uang receh, kita juga bisa beramal. Contoh amal hal kecil seperti ketika kita mengendarai kendaraan kemudian bertemu polisi cepek alias pak ogah alias pemandu jalan yang mengatur kendaraan yang melintas. Kita bisa sisihkan uang receh yang dimiliki untuk mereka yang sudah membantu kita ketika menyeberang jalan atau mengarahkan kendaraan kita di perlintasan.Â
Contoh lain kita bisa kumpulkan uang receh dan diberikan untuk sumbangan pembangunan masjid, tempat ibadah lain atau bantuan bencana alam. Amal seperti ini terkesan sederhana namun sarat pahala dan menanamkan kepekaan dan kepedulian sosial kepada sesama.Â