Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Hati-hati Terjebak Impulsive Buying, Lakukan 3 Hal Ini sebagai Pembeli Bijak!

23 Maret 2021   09:45 Diperbarui: 25 Maret 2021   22:36 961
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untungnya seorang teman tahu saya tipe orang cepat bosan menyarankan untuk membeli tipe bekas/second terlebih dahulu. Ini karena bisa jadi saya bosan menggunakan barang tersebut atau justru bingung cara menggunakannya sehingga jarang akan terpakai. Meskipun saya sudah siapkan dana untuk membeli barang tersebut di e-commerce tapi akhirnya saya mengikuti saran teman. 

Alhasil tindakan saya ini tepar dan saya beruntung mengikuti saran ini. Akhirnya saya membeli DSLR bekas seharga 1,4 juta dan action camera bekas seharga 300 ribu. 

Tidak hanya 1 bulan, saya sudah bosan pakai kamera tersebut. Bayangkan jika saya membeli harga DSLR Baru yang harganya 6 jutaan dan action camera baru yang harganya masih 1 jutaan. 

Jumlah uang yang terbuang sia-sia pasti sangat besar. Kini DSLR lebih banyak mengganggur di kamar dan action kamera saya kasihkan kepada adik.

Kelebihan kita membeli yang bekas terlebih dahulu adalah selain kita mengukur apakah barang tersebut memang berguna bagi kita namun juga mengantisipasi resiko yang tidak terduga misalkan rusak, hilang, atau kita sudah bosan. Bahkan ketika kita menjual kembali barang bekas barang tersebut, harga bisa mendekati harga disaat kita beli atau jika beruntung bisa lebih mahal disaat membeli dulu. Padahal jika beli barang baru dan ingin dijual lagi umumnya harga akan anjlok karena termasuk elektronik. 

3. Tuliskan Kebermanfaatan Barang yang Pernah Dibeli
Jika sobat memiliki kegemaran berbelanja online dan seringkali mengalami penyesalan setelahnya. Maka bisa melakukan tips ini untuk menghindari kesalahan yang sama. 

Sobat cukup siapkan kertas dan tuliskan barang apa saja yang sudah dibeli selama 3 bulan terakhir beserta harga barang tersebut. 

Setelah itu tulis mana barang yang terpakai, jarang terpakai atau belum terpakai. Dari sini kita dapat mengukur apakah kita termasuk impulsive buying atau tidak. 

Jika list banyak menunjukkan mayoritas barang yang dibeli terpakai maka kita memang membutuhkan barang tersebut. Namun jika sebaliknya mayoritas list menunjukan barang jarang terpakai apalagi belum terpakai maka bisa dipastikan kita sudah melakukan impulsive buying. 

Hitung kembali berapa jumlah harga dari barang yang jarang terpakai dan belum terpakai. Jika harganya sudah menunjukkan jumlah fantastis maka hindari membeli barang pada promo berikutnya karena pasti akan terjadi seperti ini lagi. Penyesalan karena membeli barang yang tidak dibutuhkan. 

****

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun