Latah adalah sebuah fenomena ketika seseorang dikejutkan secara spontan mengeluarkan kata-kata, meniru kata atau bahkan melakukan respon secara tidak terduga.Â
Sekilas bertemu dengan orang latah akan menciptakan suasana lucu karena orang latah akan banyak meniru, mengeluarkan kata atau tindakan yang mampu membuat orang tertawa. Tidak heran suasana kian hidup jika ada seseorang latah di dalamnya.Â
Mpok Atik adalah salah satu artis senior yang dikenal dengan aksi latahnya. Akibatnya latahnya ini membuat dirinya kian populer sehingga mampu membuat penonton tertawa lepas jika Mpok Atik sedang latah. Bahkan sifat latahnya sudah menjadi kekhasan dirinya. Ada Mpok Atik maka akan ada adegan latah.Â
Menguntip pada situs kesehatan, latah dapat disebabkan karena ganguan neurologis somatik, faktor genetik, dan lingkungan. Ada kisah menarik yang pernah disampaikan Mpok Atik pada salah satu acara TV yang pernah saya tonton. Dirinya menjadi latah karena mimpi. Dirinya bermimpi sesuatu yang bersifat "dewasa" dan seketika setelah itu dirinya sering bereaksi latah dan sering mengeluarkan kata-kata kotor.Â
Mengutip dari beberapa situs kesehatan. Latah terbagi menjadi beberapa klasifikasi yaitu:
- Ekolalia yaitu respon mengulangi perkataan atau ucapan orang lain
- Koprolalia yaitu respon mengucapkan kata-kata yang bermakna kotor atau tabu untuk diucapkan.Â
- Ekopraksia yaitu respon meniru gerakan dari orang lain.Â
- Automatic obedience yaitu respon secara tiba-tiba melakukan perintah secara spontan sebagai efek terkejut. Info detail klik disini.Â
Saya pun sempat memiliki teman latah baik saat dulu sekolah maupun bekerja. Tidak dipungkiri mengusili orang latah akan membuat kita spontan tertawa melihat reaksi yang diberikan. Jangan heran ketika ada orang latah, orang di sekitar sering mengerjai dirinya.Â
Di satu sisi tentu suasana akan hidup karena menciptakan suasana lucu dan menghibur namun disisi lain justru ada dampak bahaya yang membayangi mereka yang latah (dalam artikel ini saya sebut sebagai korban).Â
Apa saja dampak yang cukup membahayakan tersebut?Â
Dampak secara kesehatan
Tanpa disadari berbuat jahil dengan membuat kaget si korban dalam jangka waktu panjang justru berisiko menimbulkan dampak kesehatan bagi si korban. Saya sering melihat langsung ketika ada seseorang yang latah.Â
Teman atau orang disekitarnya secara terus menerus mengagetkan dirinya karena ingin melihat respon dan tingkah lucu dari si korban. Bahkan ada korban yang merasakan lelah, depresi, dan kesal karena selalu dijadikan bahan candaan.Â
Orang yang dikagetkan akan membuat hormon dalam tubuh akan mengalir pada sistem saraf otak menuju sel-sel otot jantung sehingga dapat memicu kontraksi hebat pada jantung (sumber detail klik disini).Â
Ketika si korban terlalu sering dibuat kaget dalam jangka waktu terlalu lama, jantungnya akan berdetak dengan kecepatan tidak wajar. Ini akan berbahaya ketika tubuh tidak mampu menerima respon secepat ini.
Hal fatal bisa terjadi dimana dapat menyebabkan kegagalan fungsi jantung atau sering diistilahkan terkena serangan jantung. Jika si korban terkena serangan jantung secara tiba-tiba dan tanpa pertolongan segera makan nyawa lah yang menjadi taruhan.Â
Bayangkan maksud hati menciptakan suasana lucu dengan mengagetkan teman latah namun dapat berakibat fatal bagi si korban.Â
Dampak secara Keselamatan Jiwa
Bagi mereka yang mengalami latah tipe Ekopraksia dan Automatic Obedience, ada risiko yang bisa membahayakan keselamatan jiwa si korban tanpa terduga. Kok bisa?Â
Contoh sederhana, ada seorang latah tipe automatic obedience yang suka melakukan hal yang diperintahkan oleh orang lain ketika dikagetkan. Suatu ketika si korban tengan asik berada di atas tebing menikmati alam.Â
Secara tiba-tiba seseorang mengagetkan dengan mengatakan lompat. Hal yang mungkin terjadi, si korban yang kaget dan mendapat instruksi melompat justru melompatkan diri ke bawah tebing. Jika ini terjadi penyesalan tentu datang belakangan.Â
Hal lainnya bagi yang menderita tipe ekopraksia yang meniru gerakan orang lain ketika dikagetkan. Ketika si korban memegang benda tajam seperti pisau, cutter atau silet. Kemudian seseorang mengejutkan si korban dengan diiringi gerakan mengiris urat nadi hanya sebagai candaan.Â
Nyatanya karena terkaget, si korban menirukan gerakan tersebut padahal tengah memegang benda tajam. Candaan seperti ini bisa mencelakai atau membahayakan keselamatan si korban.Â
Dampak Sosial Bagi Si Korban
Dalam pergaulan sejatinya kita tidak boleh bersikap egois dan tidak peka terhadap orang lain. Sangat sering ketika ada teman yang latah menjadi bulan-bulanan obyek candaan tanpa memikirkan perasaan si korban.Â
Bayangkan ketika di tengah suasana ramai. Kalian mengerjai si teman latah di depan umum. Apabila si korban memiliki latah tipe Koprolalia yaitu mengeluarkan kata kotor atau tabu. Tentu orang disekitar yang mendengar ucapan yang keluar dari si korban akan tertawa, kaget, atau berpikiran negatif.Â
Pikirkan dari sisi si korban. Bisa jadi dirinya merasa malu menjadi bahan tertawaan di tengah keramaian bahkan akan ada orang yang berpikiran nyeleneh karena ucapan yang tidak sengaja terlontar.Â
Ketika si korban terus-menerus menjadi bahan candaan, akan muncul rasa malu, ketakutan dan depresi dalam diri si korban. Dirinya takut orang akan menertawakan dirinya dan akhirnya menghindar untuk berkumpul di tengah keramaian karena takut terjadi sesuatu yang memalukan.Â
Menghambat Penyembuhan
Tidak sedikit orang latah yang berusaha untuk sembuh dengan berkonsultasi dengan psikiater, dokter spesialis, hipnoterapis atau pakar kesehatan lainnya. Dirinya berjuang untuk meminimalisir aksi latah nya dan berharap bisa sembuh total.
Perjuangannya tentu akan terhambat jika orang di sekitarnya tidak mendukungnya. Mereka masih suka usil dengan mengagetkan si korban setiap ketemu. Alhasil pengobatan atau terapi penyembuhan akan terhambat atau bisa jadi tidak menunjukan hasil yang diinginkan. Tanpa sadar justru orang sekitar menjadi pihak yang menyebabkan sikap latah tidak sembuh dari si korban.
Dampak Psikis Terhadap Korban
Pernahkah menjumpai seorang yang latah kemudian menunjukan reaksi marah dan kesal ketika ada seseorang mengagetkan dirinya untuk melihat respon dari si korban. Jika pernah, bisa jadi si korban sudah merasakan dampak secara psikis.Â
Dirinya merasa terganggu, tidak nyaman bahkan depresi karena banyak orang yang usil terhadap dirinya setelah tahu ia memiliki kebiasaan latah. Saya pernah melihat sebuah postingan dimana ada sekelompok karyawan yang mengerjai teman kerja yang latah. Pada video tersebut si korban meluapkan kemarahan dan menangis agar mereka berhenti mengagetkan dirinya.Â
Pada video tersebut saya melihat betul bahwa banyak korban yang tidak suka dikerjai serta menjadi bahan olok-olokan. Rasa depresi ini bisa saja menciptakan phobia terhadap suatu hal seperti agoraphobia yaitu ketakutan berada di tempat keramaian. Dirinya merasakan phobia ini karena terlalu sering dijadikan bahan candaan ketika berkumpul atau berada di pusat keramaian yang membuat dirinya malu.Â
***
Itulah beberapa hal dampak yang bisa terjadi bagi si korban yang mengalami sikap latah. Alangkah baiknya ketika kita bermaksud bercanda kepada teman yang latah. Kita juga harus peka. Ketika si korban sudah menunjukan rasa tidak nyaman maka janganlah candaan tersebut dilanjutkan.Â
Sebaiknya kita mensupport si korban dengan berhenti menjadikan dirinya korban candaan. Bahkan kita bisa membantu proses penyembuhan bila si korban merasa ingin terbebas dari sikap latah nya tersebut. Semoga tidak terjadi halal yang tidak diinginkan bagi mereka yang saat ini mengalami kondisi latah.Â
Semoga bermanfaat
--HIM--
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI