Teman atau orang disekitarnya secara terus menerus mengagetkan dirinya karena ingin melihat respon dan tingkah lucu dari si korban. Bahkan ada korban yang merasakan lelah, depresi, dan kesal karena selalu dijadikan bahan candaan.Â
Orang yang dikagetkan akan membuat hormon dalam tubuh akan mengalir pada sistem saraf otak menuju sel-sel otot jantung sehingga dapat memicu kontraksi hebat pada jantung (sumber detail klik disini).Â
Ketika si korban terlalu sering dibuat kaget dalam jangka waktu terlalu lama, jantungnya akan berdetak dengan kecepatan tidak wajar. Ini akan berbahaya ketika tubuh tidak mampu menerima respon secepat ini.
Hal fatal bisa terjadi dimana dapat menyebabkan kegagalan fungsi jantung atau sering diistilahkan terkena serangan jantung. Jika si korban terkena serangan jantung secara tiba-tiba dan tanpa pertolongan segera makan nyawa lah yang menjadi taruhan.Â
Bayangkan maksud hati menciptakan suasana lucu dengan mengagetkan teman latah namun dapat berakibat fatal bagi si korban.Â
Dampak secara Keselamatan Jiwa
Bagi mereka yang mengalami latah tipe Ekopraksia dan Automatic Obedience, ada risiko yang bisa membahayakan keselamatan jiwa si korban tanpa terduga. Kok bisa?Â
Contoh sederhana, ada seorang latah tipe automatic obedience yang suka melakukan hal yang diperintahkan oleh orang lain ketika dikagetkan. Suatu ketika si korban tengan asik berada di atas tebing menikmati alam.Â
Secara tiba-tiba seseorang mengagetkan dengan mengatakan lompat. Hal yang mungkin terjadi, si korban yang kaget dan mendapat instruksi melompat justru melompatkan diri ke bawah tebing. Jika ini terjadi penyesalan tentu datang belakangan.Â
Hal lainnya bagi yang menderita tipe ekopraksia yang meniru gerakan orang lain ketika dikagetkan. Ketika si korban memegang benda tajam seperti pisau, cutter atau silet. Kemudian seseorang mengejutkan si korban dengan diiringi gerakan mengiris urat nadi hanya sebagai candaan.Â
Nyatanya karena terkaget, si korban menirukan gerakan tersebut padahal tengah memegang benda tajam. Candaan seperti ini bisa mencelakai atau membahayakan keselamatan si korban.Â