Secara lumrah ketika kita beranjak dewasa dan telah lulus sekolah atau kuliah pasti dihadapkan pada situasi agar mandiri dengan cara mendapatkan pekerjaan.Â
Mencoba apply di berbagai lowongan pekerjaan, melalui proses seleksi hingga akhirnya diterima sebagai karyawan baru/training.
Saya mengganggap proses sebagai karyawan baru sangat menentukan betah atau tidak dirinya di perusahaan tersebut.Â
Di sini kita akan diperkenalkan dengan lingkungan kerja yang terasa asing seperti rekan kerja, atasan, aturan perusahaan hingga masalah teknis lainnya.
Patut digaris bawahi bahwa sebagai karyawan baru akan ada hal-hal yang patut kita pahami dan pelajari. Ini karena aturan tersebut menyangkut dengan kenyaman dan penyesuaian lingkungan kerja. Tidak salah bila muncul kesan pertama haruslah "menggoda".Â
Ingat menggoda disini tidak melulu terkait sexual appeal atau daya tarik seksual, namun juga berkaitan dengan perilaku, tata krama, penampilan dan cara kita beradaptasi. Jangan sampai niat awal kita untuk bekerja justru menciptakan rasa tidak nyaman khususnya pada rekan kerja senior.
Berdasarkan pengalaman saya saat menjadi karyawan baru serta kisah teman dan rekan kerja saat mereka menjadi karyawan baru baik di perusahaan saat ini atau sebelumnya.Â
Ada pola dan kisah menarik yang kita rasakan dan seakan menjadi hal umum di dunia kerja.Â
Ada kisah yang menarik dan mungkin bermanfaat bagi pembaca yang saat ini masih berstatus karyawan baru. Apa saja itu?
Jaga Penampilan Namun Tidak Berlebihan
Entah mengapa saya menempatkan ini di urutan pertama mungkin didasari oleh pengalaman di kantor dan kisah teman yang merasakan moment tidak enak ketika pertama kali bekerja karena urusan penampilan.Â
Sebagai karyawan kita pasti dituntut untuk berpenampilan menarik, sesuai aturan perusahaan dan tentu saja sesuai dengan kepribadian kita. Nyatanya dalam perusahaan akan dikelilingi oleh banyak orang dengan isi kepala masing-masing.
Sering terjadi suatu kejadian dimana seorang karyawan baru wanita berpenampilan menarik namun lebih menjurus ke seksi dengan pakaian ketat, rok yang pendek dan tata rias ngejrenggg.Â
Pria yang melihat pasti langsung bilang, Wow karena memang dirinya berusaha tampil semenarik mungkin. Nyatanya akan ada kepala-kepala lain yang berpikiran tidak sejalan umumnya terjadi kepada karyawan wanita senior.
Nyinyiran yang sering terdengar seperti, itu anak baru ganjen banget. Masih baru tapi penampilan seksi dan wajah menor gitu". Ada 2 kondisi yang memungkinkan terjadi.Â
Pertama, nyinyiran tersebut memang sebagai penilaian pribadi terhadap si karyawan. Kedua, ada rasa iri atau ketidaksukaan personal karena ada yang berpenampilan memukau di kantor. Istilah sederhana terkesan kalah saing karena pria-pria di kantor terpukau dengan penampilan si anak baru.
Bagi mereka yang memiliki karakter cuek dan masa bodoh, hal ini bukanlah hal besar. Namun ini akan menjadi petaka bagi mereka yang baperan serta memiliki pikiran bahwa senior akan welcome pada dirinya.Â
Ketika diawal kerja sudah mendapat nyinyiran dari para senior seakan menjadi silet tajam yang menggores di tangan. Terasa pedih karena ekspetasi lingkungan kerja ternyata berbeda dengan yang diharapkan.
Saran saya, berpenampilanlah sewajarnya. Jika ada aturan karyawan baru menggunakan pakaian khusus seperti atasan putih dan bawahan hitam maka ikuti saja daripada berusaha mendobrak aturan dengan gaya penampilan berbeda.Â
Nyatanya akan ada para senior yang kurang suka terhadap junior yang berperilaku atau berpenampilan tidak sejalan dengan norma atau tradisi yang berlaku di perusahaan.Â
Umumnya ini terjadi pada karyawan wanita karena ketika ada karyawan baru yang berpenampilan memukau melebihi dirinya akan muncul rasa ketidaksukaan secara personal.
Jangan Membanggakan Nepotisme
Sudah rahasia umum jika banyak karyawan baru yang direkrut karena unsur nepotisme misalkan merupakan keluarga salah satu pejabat di perusahaan atau teman dari seorang karyawan senior.Â
Kita menyadari bahwa kondisi ini umum terjadi di suatu perusahaan karena sifat manusia adalah ingin membantu orang terdekatnya terlebih dahulu. Nyatanya unsur nepotisme akan menciptakan pandangan underestimate terhadap karyawan tersebut.
Kondisi ini akan semakin parah ketika si karyawan baru dengan bangga menceritakan dirinya diterima di perusahaan karena unsur nepotisme.Â
Misalkan saya ini keponakan si manager, kepala HRD itu teman saya makanya saya bisa diterima atau saya masuk karena bantuan si A yang merupakan karyawan senior di perusahaan.
Tata krama ini perlu diperhatikan oleh karyawan baru. Meskipun diterima di perusahaan karena unsur nepotisme alangkah baiknya menjadi rahasia internal dan  menunjukkan prestasi kerja.Â
Harapannya meskipun diterima karena bantuan orang dalam nyatanya kemampuan kerja dirinya memang layak dan pantas, maka orang di sekitarnya yang tahu pun akan memiliki pandangan positif.Â
Di kantor saya pun pernah ada karyawan diterima karena ada kedekatan dengan orang dalam perusahaan, namun karena menunjukkan prestasi dan kerjanya juga bagus maka kami pun tidak terlalu mempermasalahkan dirinya masuk karena bantuan siapa karena nyatanya dirinya pantas diterima dan menempati posisi tersebut.
Jangan Terlalu Bergantung Pada Senior
Ketika kita menjadi karyawan baru pasti ada momen dimana masih kikuk dengan kerjaan apalagi jika kerjaan yang diberikan belum pernah kita pelajari.Â
Alhasil bertanya pada senior atau rekan kerja yang paham menjadi salah satu cara yang bisa dilakukan. Saran saya sebisa mungkin jangan terlalu bergantung pada senior. Mengapa?
Pertama, mereka tentu juga sibuk dengan kerjaannya sendiri. Ketika waktunya harus terbagi dengan mengajarkan junior mungkin kerjaan utamanya akan terbengkalai.Â
Tidak heran ketika ada junior yang minta diajarkan sesuatu, senior mengharapkan mereka segera paham dan tidak bertanya berulang kali.Â
Kedua, tidak semua senior ramah terhadap karyawan baru. Mereka cenderung individual dan cuek. Kondisi seperti ini mau tidak mau karyawan baru harus belajar cepat baik ototidak ataupun bertanya kepada senior yang masih mau membantu.
Kini dengan kemudahan dan kemajuan teknologi, banyak informasi yang bisa didapatkan melalui internet. Tidak hanya itu kini banyak content creator yang membagikan informasi dan edukasi melalui akun youtube mereka. Saya pun seringkali mencari informasi terkait suatu hal melalui YouTube.Â
Misalkan cara membuat laporan Excel, cara membuat desain, tips memperbaiki komputer yang rusak dan sebagainya.Â
Kelebihan kita belajar melalui YouTube ini adalah kita bisa menyelesaikan sendiri permasalahan yang dihadapi tanpa harus merepotkan orang lain dan tentu saja menjadi pengetahuan baru bagi kita.Â
Cobalah Ramah dan Pendekatan Personal ke Senior
Tips ini memang bukanlah hal utama namun bisa kita praktekan untuk menciptakan suasana nyaman dengan rekan kerja khususnya senior.Â
Ibarat kita mengambil hati senior dengan tindakan kecil contohnya menawarkan membuatkan kopi untuk rekan, membawakan gorengan atau cemilan untuk teman kantor, membantu menfotocopy berkas dan sebagainya.Â
Cara ini membuat kita mencoba membangun hubungan personal dengan rekan kerja. Bisa jadi mungkin diawal senior bersikap jutek kepada kita sebagai karyawan baru namun seiring waktu berubah menjadi lembut bahkan bersahabat baik di kantor.Â
****
Itulah hal-hal yang perlu diperhatikan jika kita bekerja di perusahaan sebagai karyawan baru. Pasti dalam hati kita mengharapkan bekerja di suasana lingkungan kerja nyaman dan rekan kerja saling membantu, ramah dan tidak ada bentrok khususnya dengan senior. Semoga informasi ini dapat bermanfaat
--Semoga Bermanfaat--
HIM
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI