Jangan Membanggakan Nepotisme
Sudah rahasia umum jika banyak karyawan baru yang direkrut karena unsur nepotisme misalkan merupakan keluarga salah satu pejabat di perusahaan atau teman dari seorang karyawan senior.Â
Kita menyadari bahwa kondisi ini umum terjadi di suatu perusahaan karena sifat manusia adalah ingin membantu orang terdekatnya terlebih dahulu. Nyatanya unsur nepotisme akan menciptakan pandangan underestimate terhadap karyawan tersebut.
Kondisi ini akan semakin parah ketika si karyawan baru dengan bangga menceritakan dirinya diterima di perusahaan karena unsur nepotisme.Â
Misalkan saya ini keponakan si manager, kepala HRD itu teman saya makanya saya bisa diterima atau saya masuk karena bantuan si A yang merupakan karyawan senior di perusahaan.
Tata krama ini perlu diperhatikan oleh karyawan baru. Meskipun diterima di perusahaan karena unsur nepotisme alangkah baiknya menjadi rahasia internal dan  menunjukkan prestasi kerja.Â
Harapannya meskipun diterima karena bantuan orang dalam nyatanya kemampuan kerja dirinya memang layak dan pantas, maka orang di sekitarnya yang tahu pun akan memiliki pandangan positif.Â
Di kantor saya pun pernah ada karyawan diterima karena ada kedekatan dengan orang dalam perusahaan, namun karena menunjukkan prestasi dan kerjanya juga bagus maka kami pun tidak terlalu mempermasalahkan dirinya masuk karena bantuan siapa karena nyatanya dirinya pantas diterima dan menempati posisi tersebut.
Jangan Terlalu Bergantung Pada Senior
Ketika kita menjadi karyawan baru pasti ada momen dimana masih kikuk dengan kerjaan apalagi jika kerjaan yang diberikan belum pernah kita pelajari.Â
Alhasil bertanya pada senior atau rekan kerja yang paham menjadi salah satu cara yang bisa dilakukan. Saran saya sebisa mungkin jangan terlalu bergantung pada senior. Mengapa?