Wow, rasa lelah kami terbayarkan ketika melihat sebuah air terjun kecil yang mengalir langsung ke laut. Debit air saat kami berkunjung memang masih kecil karena kondisi saat itu masih belum masuk musim penghujan padahal sudah masuk bulan September. Sampai disini tidak lupa kami mengambil foto dan melakukan aktivitas di sepanjang pantai.
Kami bersama rombongan menyempatkan diri berfoto di depan perahu nelayan yang digunakan mengantar pengunjung yang datang membawa mobil dan tidak bisa masuk ke area parkir Banyu Anjlok. Mereka harus menyeberang memutar menggunakan perahu nelayan jika ingin berkunjung kesini. Saran saya memang lebih baik menggunakan motor agar bisa menghemat budget dan merasakan sendiri andrenalin melewati jalur terjal.
Tidak lama memang kami menghabiskan waktu disini hanya sekitar 1 jam-an saja karena waktu sudah menjelang sore. Mengingat perjalanan membutuhkan waktu 3-4 jam sehingga jangan sampai kami pulang terlalu sore karena terlalu malam di perjalanan. Saya akui ini pengalaman yang berkesan karena butuh perjuangan luar biasa untuk bisa ke Banyu Anjlok. Wajar jika saya mengatakan bahwa Bayu Anjlok adalah keindahan tersembunyi yang ada di Malang Selatan layaknya mutiara dalam lautan.
Harga tiket ke Banyu Anjlok seharga Rp. 5.000/orang, parkir motor seharga Rp. 5.000/unit. Jika menyewa perahu pada saat itu sekitar Rp. 50.000/orang. Harga ini menurut saya masih terjangkau.Â
Semoga menjadi referensi bagi Sobat Kompasiana yang ingin berwisata ke Malang Raya serta menyukai suasana baru dan menantang. Semoga Bermanfaat
--HIM--
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H