Kamu ini lulusan Ilmu Gizi, kok kerjanya malah di bank?
Anak Hubungan Internasional tuh harusnya kerja di Kantor Duta Besar, bukan? Kok malah di perusahaan air minum?
Bukannya anak Psikologi tuh kerja di divisi HRD. Kok kamu mau sih kerja jadi marketing?
Ungkapan seperti ini terlalu sering saya dengar bahkan saya alami sendiri. Pertanyaan bertubi-tubi mengapa bekerja tidak sejalan dengan jurusan sekolah atau kuliah? Pertanyaan ini terlontar dari teman kerja, tetangga atau bahkan keluarga sendiri.
Kesal? Pastinya karena nasib orang tidak pernah ada yang tahu. Manusia memang bisa berencana namun jalan karir kita tentu tetap Tuhanlah yang menggariskan.
Nyatanya bekerja di ranah yang berbeda dengan jurusan selama kuliah saya anggap bukanlah bentuk suatu kegagalan. Mengapa?
Aplikasi Ilmu Itu Luas
Ketika ada pikiran bahwa lulusan hukum harus jadi pengacara, lulusan psikologi harus bekerja di ranah HRD atau kerja di bank hanya cocok untuk mereka yang lulusan ilmu perbankan atau ekonomi, maka sejatinya kita terjebak dalam mindset keilmuan.
Sejatinya aplikasi ilmu itu luas, setidaknya itulah pandangan saya selama bekerja setelah lulus kuliah.Â
Saya seorang lulusan Ilmu Hubungan Internasional justru berkecimpung bekerja di perusahaan Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).