Saya menempatkan penilaian lingkungan kerja di atas jarak dan fasilitas kerja untuk mengukur sebuah pekerjaan ideal. Ketika mendapatkan pekerjaan yang suasana kantor yang menyenangkan, teman kerja saling support, atasan yang baik, dan sebagainya adalah sebuah berkah tersendiri.Â
Tidak semua kantor bisa memberikan suasana nyaman seperti ini. Saya pun memiliki pengalaman tersendiri dimana selalu ada orang yang menyebalkan dan merusak mood kerja di kantor. Bahkan ketika saya pindah area kerja pun menemukan sosok yang sama.
Artinya ketika kita menemukan pekerjaan yang lingkungannya membuat kita nyaman maka bisa jadi kita sudah menemukan sebagian dari pekerjaan ideal yang selama ini dicari.Â
Namun ironisnya ada hal patut dipertimbangkan jika kita bekerja di tempat terlalu nyaman seperti ini. Terjebak dalam comfort zone adalah hal yang paling ditakuti. Kita terlalu nyaman sehingga jiwa kompetitif dalam dunia kerja menjadi rendah. Alhasil kita tidak bisa menunjukan performa karena selama ini sudah nyaman dengan hal yang diraih.Â
Selain itu terlalu berada di zona nyaman membuat kita tidak berkembang dari sisi skill dunia kerja. Ketika kita ada masalah, sudah ada atasan yang mencarikan solusinya. Kita akhirnya menjadi malas dan tidak memiliki kemampuan problem solving. Kita berasa tidak berkembang padahal sudah bekerja puluhan tahun karena selama ini kerjaan yang diberikan tidak ada tantangan tersendiri.Â
Kondisi seperti ini yang berbahaya bagi kita yang menginginkan ada pencapaian tersendiri baik dari posisi kerja atau gaji.Â
#1. Gaji
Gaji saya tempatkan di paling atas skala prioritas saya. Kenapa? Ingatkan kita bekerja pasti mengharapkan gaji yang sesuai dengan kerjaan dan cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.Â
Ingatlah semakin kita tua, telah memiliki keluarga atau ada tanggungan yang perlu kita penuhi maka gaji selalu menjadi alasan utama dalam bekerja. Ketika kamu sudah mendapatkan pekerjaan yang mampu memberikan gaji yang sesuai dengan yang dibayangkan maka sejatinya kamu telah mendapatkan pekerjaan ideal.Â
Akan ada tanggapan bahwa gaji itu bukan segalanya. Entah kenapa seiring waktu saya melihat karyawan mulai berpikir realistis. Kita hidup pasti ada kebutuhan, kita ingin hidup nyaman, ingin membeli segala sesuatu yang kita impian dan memiliki gaji yang sesuai adalah jawaban dari hal tersebut.Â
Ketika saya disodorkan pada 2 pilihan mau tidak digaji 2 juta dengan suasana kerja yang nyaman atau gaji 5 juta tapi dengan tekanan kerja yang tinggi?