5. Percaya pada Hal Klenik
Selain membuat anak percaya pada tahayul, anak juga berpotensi percaya pada hal klenik. Ini semua tentu sangat bertentangan dengan agama.Â
Contohnya anak percaya terhadap jimat pengusir setan, boneka jailangkung untuk memanggil arwah penasaran, boneka jenglot untuk penglaris, boneka santet, dan hal klenik lainnya.
Kita masih mudah menemukan orang yang senang bermain boneka jailangkung karena ingin menguji kebenaran cerita di masyarakat bahwa bisa menjadi sarana memanggil arwah penasaran. Ada mantra khusus yang sangat terkenal untuk yang sering dibacakan oleh orang yang bermain boneka jailangkung.
Jailangkung, Jailangkung. Datanglah ke Pestaku. Datang tak Dijemput, Pulang tak Diantar
Mantra ini begitu populer di masyarakat kita. Umumnya mereka menggunakan media boneka hanya untuk keisengan seperti membuktikan kebenaran bisa memanggil arwah penasaran, ingin menanyakan kenapa dirinya bisa meninggal ataupun menanyakan ramalan di masa depan.
Perbuatan ini tentu bertentangan dengan agama. Adanya perilaku ini karena mereka sering mendengar kisah urban legend yang ada di masyarakat sehingga memuncul rasa ingin tahu yang besar akan kisah tersebut.
---
Itulah beberapa hal dampak yang bisa saja terjadi jika kita sebagai orang dewasa terlalu sering menakuti atau menceritakan kisah urban legend.Â
Di tengah kemoderan zaman dan berkembangnya ilmu pengetahuan, masih banyak cara yang bisa dilakukan agar anak bisa menuruti keinginan kita dengan menggunakan kata atau nasehat yang lebih bijak.Â
Misalkan, jangan bermain terlalu jauh karena banyak orang jahat berkeliaran. Menurut saya ini cara ini lebih masuk akal dan logis dibandingkan memberikan rasa takut dengan kisah menyeramkan.Â
Ini karena dampak dari kisah yang menyeramkan akan meninggalkan rasa ketakutan jangka panjang dan ini tentu tidak baik bagi perkembangan psikis anak.