Cari pasangan itu kenali Bibit, Bebet dan Bobotnya
Nasehat ini begitu sering terlontar kan dalam urusan percintaan. Tidak sedikit orang tua menerapkan filosofi ini untuk menentukan calon menantu yang akan menemani hidup anaknya kelak.
Tidaklah salah karena setiap orang pasti menginginkan hal terbaik untuk putra-putrinya terlebih untuk masa depan mereka bersama pasangannya. Jangan sampai setelah anaknya menikah justru berakhir dengan perceraian atau kesengsaraan bagi anaknya.
Apa itu Bibit, Bebet dan Bobot dalam filosofi orang Jawa untuk menentukan jodoh?
Bibit lebih mengacu pada kondisi fisik dari diri seseorang. Penentuan ini dikarenakan anak  akan mewarisi gen dari orang tua. Semua orang pasti memiliki impian memiliki penerus yang fisiknya menarik, sehat dan tidak cacat. Masih ada pandangan di masyarakat bahwa jika orang tua nya cakep dan cantik maka anaknya pun biasanya juga memiliki paras menawan. Sifat dasar manusia adalah kondisi fisik selalu menjadi penilaian pada seseorang.
Bebet disini lebih mengarah pada kesiapan seseorang dalam menafkahi pasangannya. Umumnya calon mertua akan menilai dari sisi finansial dan pekerjaan calon menantunya.
Apa pekerjaan, berapa penghasilan per bulan, adakah tabungan dan hutang yang dimiliki serta atau sudashkah memiliki rumah adalah sebagian bentuk penilaian yang muncul di calon mertua. Bukan berarti calon mertua matre atau terlalu mementingkan materi namun orang tua selalu ingin menjaga anak-anaknya kelak.
Dirinya berusaha memastikan anaknya tidak akan hidup sengsara atau terlantar setelah menikah. Orang tua mana yang tega melihat anaknya yang dari kecil dirawat dan dicukupi segala kebutuhannya namun setelah menikah justru terlantar.
Jika dulu masih bersama orang tua, makan bisa teratur namun ketika menjalin pernikahan, untuk makan dan memenuhi kebutuhan sehari-hari saja susah. Kekhawatiran inilah yang mendasari adanya penilaian dari sisi Bebet si Calon Menantu.
Bobot lebih mengacu pada seberapa besar pengetahuan yang dimiliki oleh si calon menantu. Indikator penilaian berupa latar pendidikan yang ditempuh oleh calon menantu.