Kesalahan ini pernah menimpa artis ibu kota dan influencer ternama yang mempromosikan alat kecantikan khususnya kosmetik atau obat kesehatan.Â
Di satu sisi mereka dibayar untuk memberikan penilaian terhadap produk secara positif atau mengikuti arahan dari pihak peng-endorse.Â
Artis atau influencer terlalu percaya terhadap produk yang dipromosikan sehingga tidak melakukan kroscek legalitas produsen, keamanan produk ataupun filterisasi terhadap bahan informasi yang diberikan oleh pihak peng-endorse.
Saya ingat betul ada beberapa artis ibu kota dan influencer yang berurusan dengan pihak berwajib dan BPOM karena produk yang dipromosikan justru tidak memiliki sertifikasi halal, lolos BPOM dan bahkan ada yang mengandung zat berbahaya bagi tubuh.
Sebagai public figure yang diminta untuk mengendorse sebuah produk seharusnya tetap memegang tanggung jawab sosial untuk meng kroscek segala hal yang berkaitan dengan kualitas, legalitas dan keamanan dari produk/jasa yang dipromosikan.Â
Menutupi kekurangan produk secara sadar
Jika pada kasus di atas, influencer melakukan kesalahan karena ketidaktahuan dan kurang informasi yang didapat namun ada pula yang sebenarnya sudah tahu ada kecacatan atau kekurangan produk namun ditutupi.Â
Mereka mengganggap bahwa mereka telah dibayar dengan mahal oleh si peng-endorse maka mereka akan memberikan informasi sepositif mungkin agar si peng-endorse puas dan tentu mereka bisa dibayar lebih mahal.
Saya agak kecewa melihat artis/influencer ternama dan berpengaruh justru mempromosikan judi online di sosial media mereka. Mereka menginformasikan bahwa judi online tersebut resmi dan akan memberikan keuntungan yang berlipat-lipat dengan banyak bonus yang diberikan.Â
Sejatinya mereka sadar bahwa itu hanya kebohongan semata ataupun sadar bahwa judi online adalah haram dilakukan. Nyatanya mereka merasa bayaran yang diberikan si peng-endorse sangat menggiurkan sehingga akan menutupi informasi yang dianggapnya menyimpang dari sebenarnya.Â
Saya yakin seyakin-yakinnya bahwa si influencer justru tidak menggunakan atau memakai jasa tersebut karena mereka tahu itu adalah bohong tapi mereka rela memberikan informasi bohong karena dibayar.Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!