Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama FEATURED

Ingin Mereview dan Mempromosikan Produk, Hati-hati terhadap 4 Kesalahan Ini

30 Januari 2021   20:19 Diperbarui: 13 Agustus 2021   07:15 1942
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kesalahan ini pernah menimpa artis ibu kota dan influencer ternama yang mempromosikan alat kecantikan khususnya kosmetik atau obat kesehatan. 

Di satu sisi mereka dibayar untuk memberikan penilaian terhadap produk secara positif atau mengikuti arahan dari pihak peng-endorse. 

Artis atau influencer terlalu percaya terhadap produk yang dipromosikan sehingga tidak melakukan kroscek legalitas produsen, keamanan produk ataupun filterisasi terhadap bahan informasi yang diberikan oleh pihak peng-endorse.

Saya ingat betul ada beberapa artis ibu kota dan influencer yang berurusan dengan pihak berwajib dan BPOM karena produk yang dipromosikan justru tidak memiliki sertifikasi halal, lolos BPOM dan bahkan ada yang mengandung zat berbahaya bagi tubuh.

Sebagai public figure yang diminta untuk mengendorse sebuah produk seharusnya tetap memegang tanggung jawab sosial untuk meng kroscek segala hal yang berkaitan dengan kualitas, legalitas dan keamanan dari produk/jasa yang dipromosikan. 

Menutupi kekurangan produk secara sadar

Jika pada kasus di atas, influencer melakukan kesalahan karena ketidaktahuan dan kurang informasi yang didapat namun ada pula yang sebenarnya sudah tahu ada kecacatan atau kekurangan produk namun ditutupi. 

Mereka mengganggap bahwa mereka telah dibayar dengan mahal oleh si peng-endorse maka mereka akan memberikan informasi sepositif mungkin agar si peng-endorse puas dan tentu mereka bisa dibayar lebih mahal.

Saya agak kecewa melihat artis/influencer ternama dan berpengaruh justru mempromosikan judi online di sosial media mereka. Mereka menginformasikan bahwa judi online tersebut resmi dan akan memberikan keuntungan yang berlipat-lipat dengan banyak bonus yang diberikan. 

Sejatinya mereka sadar bahwa itu hanya kebohongan semata ataupun sadar bahwa judi online adalah haram dilakukan. Nyatanya mereka merasa bayaran yang diberikan si peng-endorse sangat menggiurkan sehingga akan menutupi informasi yang dianggapnya menyimpang dari sebenarnya. 

Saya yakin seyakin-yakinnya bahwa si influencer justru tidak menggunakan atau memakai jasa tersebut karena mereka tahu itu adalah bohong tapi mereka rela memberikan informasi bohong karena dibayar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun