Saya kaget mendengar cerita teman saya ini. Akhirnya teman saya melakukan jalur damai kepada oknum tersebut. Kasus ini juga ternyata juga banyak dialami oleh pengendara kendaraan lainnya.
Ketika wacana ini diberlakukan maka otomatis tidak akan ada razia ilegal di masyarakat. Ini karena pelanggaran akan diarahkan menjadi tilang elektronik.Â
3. Uang Pelanggaran Masuk Kas Negara
Ini menjadi hal positif jika tilang elektronik diberlakukan sepenuhnya artinya pelanggaran wajib menyetorkan uang tilang melalui bank yang ditujuk. Cara ini membuat uang pelanggaran otomatis masuk ke kas negara.Â
Adanya aksi suap menyuap di lapangan tentu dipengaruhi adanya faktor kebutuhan. Banyak pelanggar mengistilahkan uang jalur damai sebagai uang beli kopi, uang capek, atau uang beli rokok.Â
Tidak heran oknum yang sudah terlena menjadikan uang jalur damai sebagai uang tambahan. Kondisi inilah yang membuat mereka berusaha mencari sebanyak mungkin pelanggar dengan tujuan mencari uang tambahan.Â
Saya percaya bilang semua bentuk penilangan wajib membayar denda ke kas negara akan membuat Polantas akan bekerja sesuai dengan tugasnya yaitu menertibkan lalu lintas.
Kasus seperti kesalahan yang masih bisa ditolerir seperti tidak sengaja salah masuk jalur, berhenti di titik yang salah dan sebagainya maka mereka akan mencoba menegur dan mengarahkan pengendara yang keliru.Â
Pelanggar akan berterima kasih dan menghargai tindakan Polantas yang lebih mengutamakan menegur dan mengarahkan para pelanggar yang kesalahan tidak besar dibandingkan langsung memberikan tilang. Pengalaman yang saya lami ditilang karena tidak tahu arah jalan di Jakarta mungkin cukup ditegur dan diarahkan ke arah yang benar.Â
Itulah beberapa hal pandangan saya terkait wacana Polantas tidak lagi menilang. Secara personal saya menyambut baik wacana tersebut sekaligus menertibkan oknum yang masih nakal di lapangan. Sekali lagi tulisan ini lebih mengarah ke oknum tertentu dan tidak ada niat menyalahkan suatu instansi tertentu.Â
Semoga dapat bermanfaat