Ketika kita mereferensikan seseorang untuk menempati suatu posisi maka ada ekspetasi lebih yang diminta oleh manajemen perusahaan. Harapnnya orang yang kita referensikan bisa menunjukkan performa bagus atau sebaik yang kita capai selama ini.
Tingginya beban tanggung jawab moral inilah yang harus dipikirkan terlebih dahulu sebelum memberikan referensi lowongan kerja kepada kerabat/teman kita.
Pastikan memang orang yang kita referensikan memiliki kemampuan, daya tahan, serta riwayat pekerjaan yang baik. Ini akan menjadi penilaian tersendiri jikalau dirinya diterima bekerja karena referensi kita. Jangan sampai hal ini menjadi bumerang pada kita kelak.
Saya ingat ada teman saya yang mereferensikan seorang temannya untuk menempati posisi tertentu. Ternyata teman yang direkrut tidak menunjukkan performa yang baik. Manajemen pun mempertanyakan kenapa dirinya bisa direkrut ternyata setelah dikonfirmasi ke HRD ternyata referensi si X .Â
Apabila terjadi hal seperti ini tentu kita menjadi malu sendiri karena sudah mereferensikan orang yang kurang tepat sehingga manajemen bisa meragukan referensi orang yang kita berikan untuk mendaftar di perusahaan dikemudian hari.
2. Berpotensi menjadi Bumerang bagi si Pereferensi
Ini pernah saya alami. Saya mereferensikan suatu posisi kepada seseorang yang meminta pekerjaan. Saya melihat ada keterampilan yang dibutuhkan pada diri orang tersebut.
Akhirnya kenalan saya mendapatkan posisi tersebut dari referensi saya. Niat awal agar membantu orang tersebut namun ternyata menjadi bumerang bagi saya.Â
Performa awal memang menunjukkan hasil yang bagus terbukti target kerjaan yang diminta dapat terpenuhi. Bahkan atasan pun mengakui performa kerja referensi saya sehingga mendapatkan kenaikan jabatan.
Namun ternyata adanya kenaikan jabatan tersebut justru membuat dirinya khilaf dimana dirinya menggunakan uang setoran customer untuk kepentingan pribadi.
Manajemen pun memutus kontrak secara sepihak. Jujur saya agak malu karena orang di kantor mengetahui bahwa dirinya masuk ke perusahaan atas referensi saya. Meskipun hal tersebut diluar perkiraaan saya namun tentu tetap menjadi catatan tersendiri bagi saya.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!