Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Perlu Diketahui 5 Kebiasaan Baru yang Berpotensi Muncul Pasca Pandemi

7 Januari 2021   11:23 Diperbarui: 7 Januari 2021   11:46 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kebiasaan Baru Penggunaan Masker Selama Pandemi. Sumber Website Alodokter

Teman saya pun mengalami kondisi seperti ini. Menjadi salah satu karyawan yang mengalami PHK, dirinya mulai menjual barang pribadi seperti motor, hp hingga barang elektronik lainnya untuk dapat bertahan hidup. Dirinya memang tidak memiliki tabungan selama dulu masih bekerja karena semua uang digunakan untuk hal-hal yang bersifat konsumtif.

Seiring mulai membaiknya kondisi saat ini, banyak orang yang sudah mulai bekerja dan pemilik usaha mulai mencoba bangkit kembali. Muncul kesadaran mulai menabung untuk masa depan. Ini terlihat beberapa orang di kantor saya berbondong-bondong meminta surat pengantar dari kantor untuk membuka rekening tabungan. Padahal sebelumnya mereka memilih digaji cash karena menghindari potongan bulanan di bank.

3. Kebiasaan Bangun Siang

Selain muncul kebiasaan baik, ada juga kebiasaan buruk yaitu kebiasaan bangun siang. Ini terjadi pada mereka yang selama ini bekerja dengan sistem Work From Home (WFH), Study From Home (SFH),  ataupun mengganggur selama pandemi. Dulu sebelum pandemi dan masih beraktivitas normal, mereka dituntut untuk bangun sepagi mungkin. Bahkan bagi yang kerja di Jabodetabek dengan menggunakan transportasi umum, mereka berusaha bangun sepagi mungkin agar menghindari berdesakan di KRL ataupun TransJakarta.

Kini teman-teman saya yang WFH cerita jika sering bangun di atas jam 8 pagi karena selalu begadang dan seakan betah berlama-lama di kasur. Saya khawatir jika aktivitas ini menjadi kebiasaan yang terbawa bila pandemi berakhir. Apalagi bagi mereka yang sudah nyaman bangun siang namun tiba-tiba harus beradaptasi lagi untuk bangun sepagi mungkin.

Ini pernah saya alami ketika dulu jaman tahun terakhir kuliah terbiasa bangun siang karena tidak ada aktivitas perkuliahan dan hanya sekedar konsultasi dengan dosen di siang hari. Tiba-tiba setelah lulus dan diterima kerja, berusaha untuk bangun sepagi mungkin. Kondisi ini sangat berat karena saya terbiasa bangun siang dan terasa malas jika harus bangun lebih pagi.

4. Terlalu Fokus Pada Gadget

Selama pandemi ini, gadget seakan menjadi teman untuk menghilangkan rasa jenuh. Masyarakat sangat aktif bermain game di hp atau game console, menonton drama korea ataupun streaming film via online hingga semakin gencar bersosial media.

Sepupu saya yang masih usia sekolah bahkan setelah bangun tidur langsung bermain game di hp padahal belum sarapan dan mandi pagi. Dirinya betah bermain game dari pagi hingga malam karena menghilangkan rasa bosan selama SFH. Wajar karena aktivitas diluar lebih beresiko terpapar virus selama masa pandemi ini sehingga beraktivitas di dalam rumah dianggap lebih baik.

Ini juga terjadi pada rekan di tempat saya kerja. Libur panjang di bulan Desember kemarin digunakan untuk marathon menonton film dan drama korea secara marathon. Alhasil sejak aktivitas kerja normal kembali, rekan kerja saya selalu mencuri waktu untuk streaming film selama jam kerja. Ini terjadi tidak hanya 1 orang namun beberapa teman kerja lainnya.

Saya merasa kondisi ini akan banyak terjadi setelah masa pandemi berakhir. Ini karena waktu mereka  dihabiskan seputar dunia gadget. Mau tidak mau, suka tidak suka mereka akan merasa galau jika terlalu lama tidak memegang gadget. Bisa jadi mereka akan menjadi stres jika gadget tertinggal atau mati di tengah kegiatan yang mereka anggap sedang jenuh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun