Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Pak Jokowi, Wargamu Kangen Nonton

22 Agustus 2020   10:28 Diperbarui: 22 Agustus 2020   10:24 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada beberapa film yang saya tunggu-tungu sejak akhir Desember karena diagendakan akan tayang pada pertengahan 2020. Sebut saja film Mulan dari Disney, No Time to Die, ataupun Candyman yang saya sudah tidak sabar menunggu justru harus ditunda sementara. 

Saya menyadari bahwa industri hiburan dan perfilman menjadi sektor yang terpuruk selama pandemi. Moment yang sudah diagendakan dan diharapkan akan mendatangkan pundi-pundi uang justru harus menerima kepahitan karena adanya pelarangan pembukaan bioskop. 

Disisi lain justru tv kabel ataupun media streaming digital seperti Netflix justru meraup pundi selama pandemi akibat penutupan sementara bioskop. Banyak orang akhirnya mulai berlangganan tv kabel ataupun media streaming digital untuk mengisi kebosanan selama masa pandemi. Namun tetap bagi saya ada sesuatu yang berkurang dibandingkan menonton langsung di bioskop.

Entah mengapa menonton di bioskop terasa seru seperti pergi dengan pasangan atau beramai-ramai dengan teman, mengantri tiket, kadangkala ada perdebatan kecil tentang film yang ingin ditonton, membeli minuman dan popcorn untuk cemilan selama menonton hingga menciptakan kenangan tersendiri jika menonton dengan orang yang dikasihi.

Dari sisi layar yang lebih besar seakan menonton terasa puas apalagi diiringi soundsystem bioskop yang menggelegar sangat mendukung jalan cerita apalagi yang bergenre horor. 

Sekalinya muncul sosok hantu, suara sudah bisa bikin kaget dan bulu kuduk merinding. Sedikit berbeda jika menonton dengan tv kabel atau video streamin. Kadang nuansa kebersamaan dan keseruan nonton agak berkurang.

Pak Jokowi kapan kami bisa menonton lagi di bioskop?

Pertanyaan serupa juga pasti banyak terlintas di pikiran masyarakat khususnya para pecinta film. Kejenuhan selama pandemi serta munculnya rasa kerinduan untuk seru-seruan menonton di bioskop terasa besar.

Ketika mall sudah diijinkan beroperasi, banyak tenant usaha seperti pakaian, kuliner, perbelanjaan yang mulai didatangi pengunjung. Namun bioskop masih harus menunggu secara sabar. 

Padahal saya sempat melihat salah satu postingan manajemen pengelola bioskop dimana mereka tengah membenah diri dengan memastikan prosedur protokol kesehatan akan dijalankan apabila ijin pembukaan sudah diberikan.

Dalam postingan di salah satu media sosial, saya melihat bagaimana pengelola sudah menyediakan SOP selama pemutaran film seperti petugas menggunakan masker dan faceshield, tersedia media pencuci tangan, handsanitizer, pengecekan suhu saat akan memasuki bioskop, menerapakan jarak antar bangku pengunjung hingga penyemprotan setelah pertunjukan selesai. Video tersebut memang baru sebatas penginformasian tentang gambaran pelaksanaan protokol kesehatan bila bioskop sudah dibuka kembali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun