Kadangkala kita tertarik pada orang lain karena penampilannya. Begitu pula pada pasar elektronik khususnya smartphone. Bila dulu Nokia dikenal dengan produk yang menghasilkan gadget dengan tampilan yang unik dan memikat.Â
Justru seiring waktu standar konsumen sudah mulai berubah. Dahulu gadget berbentuk pisang, daun atau flip sangat digemari namun kini konsumen menyukai desain yang sederhana, nyaman digenggam dan trendy.Â
Nokia sebenarnya menyadari hal tersebut. Terlihat beberapa produk keluaran Nokia saat diakuisisi oleh Microsoft melalui produk Nokia Lumia berusaha mengikuti jaman. Ini terlihat dimana Nokia Lumia didesain dengan layar lebar, touchscreen, hingga mengusung fitur yang dianggap akan menarik.
Dulu handphone dengan tombol keyboard lebih dominan kini mayoritas produk Hp beralih ke layar sentuh. Namun nyatanya penampilan Nokia Lumia justru tidak semenarik kompetitor.Â
Saya pernah memiliki produk Nokia Lumia dan menilai desainnya terkesan kaku dengan bentuk kotak persegi panjang, kamera depan hanya untuk vcall tidak bisa digunakan untuk berfoto serta tampilan layar depan terkesan ribet.
Bandingkan dengan kompetitor yang berlomba-lomba menciptakan desain menarik, kamera depan dengan megapixel yang tinggi bahkan adanya fitur beauty camera seperti pada Oppo dan Vivo membuat konsumen tertarik untuk membeli.Â
Selain itu kemunculan jenis kamera pada Iphone serta Samsung dari 1 kamera hingga kini ada 3 kamera di bagian belakang semakin membuat konsumen berusaha memiliki untuk mengikuti jaman.
Hal yang bisa diambil hikmah adalah pentingnya menjaga penampilan serta selalu up to date. Ketika kita tidak bisa menjaga penampilan diri serta adanya kompetitor yang memiliki penampilan menarik maka jangan salahkan jika pasangan akan beralih ke pesaing kita. Ibarat kisah hidup di masyarakat dimana banyak pasangan beralih ke orang lain karena mereka merasa pasangannya sudah tidak menarik lagi. Munculah istilah pelakor atau Pebinor yang rata-rata memiliki penampilan lebih menarik dibandingkan pasangan kita.
Itulah sebagian hal yang bisa kita pelajari dari kisah Nokia. Intinya jangan mudah terlena dan berpuas diri disaat kita berada pada puncak karir, kehidupan atau finansial.Â
Justru disaat kita lengah akan muncul pesaing yang siap merebut posisi tersebut dengan inovasi dan strategi yang dimiliki. Ketika kita telah menyadari yang ada kita akan langsung terpuruk dan ditinggalkan oleh orang lain.
Semoga bermanfaat