Era tahun 2000-an menjadi puncak kejayaan dari Nokia. Hampir seluruh produk Nokia laris di pasaran. Bahkan beberapa keluaran yang memiliki bentuk unik seperti 3650 yang tombolnya membuat lingkaran, Nokia 7600 yang berbentuk seperti daun, Nokia N-Gage untuk para gamer maupun N93 yang mirip handycam sangat digandrungi konsumen.
Nokia 1100 bahkan dianggap sebagai produk Nokia terlaris sepanjang masa. Penjualan bahkan mencapai 250 juta unit untuk penjualan secara global. Sebuah nilai penjualan yang susah ditembus oleh kompetitor lainnya.
Ironinya masa kejayaan Nokia tidak bersifat abadi. Ibarat sebuah kerajaan, ada masa puncak emas namun kemudian runtuh seketika. Kemunduran Nokia tidak terlepas dari sistem operasi Symbian yang selama ini dibanggakan justru kalah bersaing dengan Android dan iOS. Tidak heran kompetitor yang semula dianggap lemah seperti Samsung dan Apple justru mampu menyalip Nokia.Â
Tahun 2013, Nokia mulai tertatih-tatih sehingga pada September 2013 harus diakuisisi oleh Microsoft. Bekerjasama dengan Microsoft pun ternyata tidak mampu mengembalikan masa kejayaan Nokia.Â
Kini produk Nokia justru ditinggalkan oleh konsumen dan seakan kalah pesaing dengan brand baru seperti Xiaomi, Oppo ataupun Advan yang notabane-nya masih junior dibandingkan Nokia.
Kita belajar bahwa kehidupan manusia pun bisa seperti Nokia. Saat ini mungkin kita berusaha keras berjuang memperbaiki hidup. Usaha keras tersebut mengantarkan kita pada kesuksesan. Ibarat roda berputar, di awal masih berada di posisi bawah kemudian tiba-tiba berada di atas. Ketika kita terlena, kehidupan bisa lagi kembali pada posisi awal yaitu di bawah. Kisah yang mirip dengan kisah bisnis Nokia yang dulu dipuja-puja kini terbaikan.
2. Terlalu Percaya Diri Berlebihan Tidak Baik
Dulu Nokia masih mengganggap bahwa Symbian masih menjadi sistem operasi yang terbaik sehingga mengabaikan sistem operasi yang tengah dikembangkan yaitu Android dan iOS.Â
Di saat kompetitor lain mulai memanfaatkan Android seperti Samsung, LG, Xiaomi, Oppo, ataupun Advan) serta Apple yang fokus pengembangan iOS justru mampu memberikan inovasi yang dicari oleh konsumen.Â
Kesalahan terbesar Nokia karena terlalu percaya diri dan mengganggap sepele terhadap inovasi kompetitor. Disaat dirinya sadar justru sudah terlambat.Â
Meskipun adanya perubahan sistem operasi dari Symbian menjadi Windows dianggap telat mengingat pangsa pasar sudah direbut oleh kompetitor yang berbasis sistem operasi Android dan iOS.
Kita belajar bahwa menciptakan kepercayaan diri itu penting namun jangan sampai terlena. Ketika sudah terlena dan mengabaikan perubahan ataupun inovasi dari kompetitor justru akan menjadi bom waktu yang menyebabkan kehancuran bagi diri kita sendiri. Bagi pelaku usaha, segala inovasi kompetitor harus menjadi pusat kajian serius agar dirinya bisa mengembangkan inovasi lain diatas kompetitor.
3. Penampilan Itu adalah Daya Tarik