Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Mencintai Rekan Kerja, Antara Urusan Hati dan Karier

15 Agustus 2020   22:35 Diperbarui: 16 Agustus 2020   07:34 596
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Cinta Antar Rekan Kerja. Sumber Tribunnews

Keprihatinan saya adalah kita semua tahu bahwa cinta adalah urusan hati. Tidak ada yang salah ketika kita ternyata jatuh cinta dengan rekan kerja. Namun aturan kadang tidak berpihak dalam urusan cinta. 

Jika Kompasianer pernah menonton film Thailand berjudul ATM Error. Film komedi romantis ini begitu menggambarkan bentuk dilema antara pasangan kekasih yang bekerja di kantor yang sama. Kisah cinta antara supervisor wanita dengan staff di salah satu bank. 

Larangan untuk berpacaran membuat banyak pegawai menjalin hubungan secara sembunyi-sembunyi. Bahkan aturan inj membuat mereka bersaing untuk menentukan siapa yang bertahan dan resign jika mereka melanjutkan hubungan ke jenjang pernikahan. 

Tidak sedikit pasangan kantor yang harus memutuskan hubungan karena mereka tidak mau kehilangan pekerjaan. Justru kondisi ini membuat prihatin bahwa cinta kandas hanya sebuah aturan kantor. 

Kekhawatiran memang ada jika suami istri bekerja di kantor yang sama. Akan lucu ketika di rumah mereka konflik dan saat di kantor mereka ribut atau bahkan saling lempar-lemparan inventaris kantor karena konflik tetap berlanjut hingga di kantor. 

Suasana kerja pasti langsung canggung dan tidak nyaman. Bahkan bisa jadi menjadi bahan gunjingan antar rekan kerja. 

Sebenarnya masih perlukah larangan tersebut diterapkan di kantor/perusahaan? 

Saya jujur tidak bisa menganggap aturan ini salah karena ada landasan yang logis mengapa perusahaan menerapkan aturan yang terasa memberatkan bagi pasangan rekan kerja.

Contohnya perusahaan saya menghindari terciptanya kolusi dalam dunia kerja. Jika suami istri bekerja di kantor, peluang bisa juga ayah-anak, kakak-adik dan hubungan kerabat lainnya terbentuk di perusahaan. 

Bagaimana pendapat Kompasianer tentang aturan ini? Mungkin ada yang merasakan aturan ini? 

Bisa disharingkan di kolom komentar

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun