Saya yakin mereka yang membuat kanal Youtube tersebut setidaknya sudah belajar banyak ilmu sulap atau pernah belajar di akademi sulap yang memang banyak didirikan oleh pesulap profesional.
Namun demi menarik jumlah penonton dan mencari popularitas, mereka rela membongkar trik sulap yang selama ini dirahasiakan sekaligus melanggar kode etik profesi sulap.
Dampaknya bisa dirasakan saat ini di mana satu persatu pesulap atau magician di Tanah Air jarang terlihat tampil membawakan trik sulapnya. Mungkin banyak juga sekolah sulap yang sepi peminat karena masyarakat bisa belajar sulap melalui kanal Youtube atau dari buku sulap.Â
Bagi yang beruntung, mereka bisa beralih profesi seperti yang dilakukan oleh Deddy Corbuzier yang kini lebih aktif sebagai pembawa acara ataupun motivator.
Namun bagaimana nasib Pak Tarno ataupun pesulap lainnya yang hanya mengandalkan sulap sebagai daya tarik mereka?Â
Banyak pesulap jalanan yang masih berusaha mencari rezeki dengan melakukan atraksi di pinggir jalan, car free day, ataupun pesta ulang tahun anak. Namun tidak dipungkiri jumlah pesulap kian menurun seiring semakin mudahnya teknologi dan informasi.
Pak Tarno selama ini muncul dengan gaya kocak dan berusaha menaburkan kebahagian dengan atraksi sulap sederhana. Namun sejak sengitnya kanibalisme justru menghancurkan karier orang-orang seperti Pak Tarno di dunia sulap.
Semoga ke depannya akan muncul acara atau tayangan hiburan yang mampu mewadahi Pak Tarno ataupun pesulap lainnya untuk mempertontonkan atraksi sulap baru yang membuat kita takjub lagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H